RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN
AJARAN 2013-2014
Sekolah : MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 3 X 40menit (2x
pertemuan)
Pertemuan : 1 (pertama)
Standar Kompetensi
1.Memahami berbagai
sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.1.Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup.
A. Tujuan Pembelajaran :
siswa dapat ;
1. Menuliskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Menyebutkan 2 faktor internal dan 3 faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan dan hewan.
3. Menuliskan tahapan-tahapan metamarfosis sempurna dan tidak
sempurna.
4. Menuliskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut.
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Tanggung jawab
Ketelitian
B. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan dan Perkembangan
1.
pengertian
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi,
berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk
semula).
Sebagai contoh : pertambahan tinggi
tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika
menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya
nilai yang dapat diukur dalam angka.
Selama hidupnya makhluk hidup selain
mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan.
Perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan,
dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju
kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah,
perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan
tersebut perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi
perubahan besar yang tidak dapat diukur berupa perubahan bentuk.
2. faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan
perkembangan dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) maupun faktor luar
(eksternal).
· Faktor Dalam (internal),Faktor dalam (internal) merupakan faktor yang berasal dari
dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam
faktor dalam (internal) antaran lain sebagai berikut :
Ø
Gen (Genetik)
Ø
Gen merupakan sifat
yang tidak tampak dari luar. Gen terbentuk dari sejumlah asam nukleat yang
tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA. Gen berfungsi sebagai pembawa
faktor keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induk akan diturunkan
kepada keturunannya.Masing-masing jenis (species), bahkan masing-masing
individu memiliki gen untuk sifat tertentu seperti: cepat tumbuh, berbatang
tinggi, berbatang pendek, berbuah lebat, berbuah jarang.
Ø
Hormon
Hormon merupakan senyawa organik pada manusia dan sebagian hewan. Hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang merupakan kelenjar buntu. Hormon
mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta perumbuhan dan perkembangan. Hormon
pertumbuhan merupakan hormon yang memacu pertumbuhan.
Pada tumbuhan seperti
§
Auksin : Mendorong
pemanjangan batang/pucuk, ,Memacu
dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)
§
Giberelin :Memacu
pertumbuhan batang,Merangsang
perkecambahan biji dan tunas, Merangsang
pembentukan bunga,Merangsang perkembangan
buah tanpa biji (partenokarpi)
§
Sitokinin :Memacu
pembelahan sel dan pembentukan organ,Menunda
penuaan.
§
Asam Absisat (ABA) :,Menghambat pertumbuhan (Dormancy),Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
§
Gas Etilene
:Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan
pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang.
Hormon pada manusia,
Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin (kelenjar buntu) dan dibawa oleh darah ke organ sasaran
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan termasuk manusia.
§
Kelenjar Hipofisis,menghasilkan:
F Somatotrof - Mempengaruhi pertumbuhan,
F Tirotropin - Mempengaruhi kerja kelenjar
tiroid,
F Prolaktin - Mempengaruhi pengeluaran air
susu,
F Gonadotropin - Mempengaruhi kerja
kelenjar kelamin,
F ACTH - Mempengaruhi kerja kelenjar
Adrenalin,
F ADH - Mempengaruhi pengeluaran urine,
F
Oksitosin -
Mempengaruhi kontraksi otot rahim saat melahirkan
§
Tiroid menghasilkan
Tiroksin : Mengatur
metabolisme zat dan pertumbuhan.
§
Paratiroid
menghasilkan Parathormon : Mengatur kadar kalsium dalam darah.
§
Adrenalin menghasilkan
Adrenalin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
§
Pankreas menghasilkan
Insulin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glukosa menjadi glikogen.
§
Testis menghasilkan
Testosteron : Mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder pria.
§
Ovarium menghasilkan
Estrogen dan Progresteron : Mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
·
Faktor Luar (eksternal),Faktor luar
(eksternal) merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh makhluk hidup
itu sendiri.Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor luar (eksternal) antara
lain sebagai berikut:
§
Makanan (Nutrisi).
Makanan adalah bahan baku yang kemudian akan diproses pada peristiwa
metabolisme sehingga menghasilkan energi. Energi sangat diperlukan untuk
pertumbuhan. Fungsi nutrisi diantanya adalah sebagai bahan pembangun tubuh
makhluk hidup. Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan manusia dapat berupa
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein merupakan bahan
pembangun sel-sel tubuh.
§
Suhu
Setiap makhluk hidup
memiliki batas toleransi pada suhu. Jika suhu lingkungan terlalu dingin atau
terlalu panas, maka makhluk hidup tidak dapat tumbuh dan berkembang sempurna.
Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C sampai dengan 37°C. Temperatur
yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
§
Cahaya (Sinar).
Cahaya (sinar) sangat
dibutuhkan untuk kehidupan, terutama cahaya matahari. Semua makhluk hidup
membutuhkan cahaya matahari. Misalnya tumbuhan hijau membutuhkan cahaya
matahari untuk mendukung proses fotosintesis.
§
Kelembaban
Sampai batas-batas
tertentu, tanah dan udara yang lembab berepengaruh baik terhadap pertumbuhan
tanaman. Hali ini karena air yang dapat diserap tanaman lebih banyak dan lebih
sedikit air yang diuapkan sehingga menyebabkan pembentangan sel-sel.
3. pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan
Perkembangan pada
sebagian hewan dapat diamati dengan jelas melalui proses
metamorfosisi
Metamorfosis
Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa
perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah katak.
Berdasarkan prosesnya metamorfosis dibedakan menjadi dua :
Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai bentuk
larva dengan hewan dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna,
Contoh metamorfosis sempurna misalnya pada katak dan kupu-kupu.
Tahapan metamorfosis pada kupu-kupu adalah :
telur →
larva → pupa (kepompong) → dewasa (imago
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan
bentuk serangga dewasa (imago). Contoh metamorfosis tidak sempurna
misalnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut :
telur → nimfa →
dewasa (imago)
4.
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Metagenesis
Metagenesis adalah pergantian atau pergiliran keturunan antara fase
gametofit dan fase sporofit. Spora merupakan alat reproduksi pada fase sporofit. Sebelum terbentuk
spora, terjadi pembentukkan gamet dan
fertilisasi (fase gametofit). Metagenesis dialami oleh tumbuhan lumut dan
tumbuhan paku.
Proses metagenesis pada tumbuhan paku:
Proses metagenesis pada tumbuhan lumut:
C. Metode
Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : teacher center dan tanya jawab.
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung.
D.Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan
pertama dan kedua :
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi dan Apersepsi
Siapa yang punya
adik? Bagaimana adik kalian menjadi besar? Dari tidak dapat bicara jadi dapat
berbicara?
Setiap
perubahan dalam diri kita itu sangat berarti karena segala sesuatu yang telah
kita lewati tidak mungkin terulang kembali.
b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa
telah memahami ciri-ciri makhluk hidup terutama tumbuh dan
berkembang biak.
2. Kegiatan Inti
§
Eksplorasi (30 menit)
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
F
Beberapa siswa diminta maju
untuk menjadi peraga urutan proses pertumbuhan, untuk mendapatkan definisi
pertumbuhan dan perkembangan.
F
Memfasilitasi terjadinya
diskusi antar siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
F
Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan.
F
Dari pengertian guru
memfasilitasi terjadinya diskusi antar siswa mengenai perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan.
F
Tayangan untuk
tahapan-tahapan proses metamarfosis, serta metagenesisi.
§
Elaborasi ( 15 menit)
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Dari tayangan video siswa membuat kesimpulan tentang
metamarfosis dan metagenesis. Selama proses berlangsung, guru mengawasi dan
mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan.
§
Konfirmasi ( 20 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Beberapa peserta didik
secara acak diminta untuk menyampaikan hasil kesimpulan yang dapat mereka buat.
F
Guru memberikan informasi
yang belum dimengerti siswa, dan meluruskan penyampaian-penyampaian materi oleh
siswa yang kurang lengkap.
F
Siswa diberi soal latihan,
sebgai evalusi materi yang telah disampaikan.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
F
Guru memberi tugas rumah
untuk membuat kliping tentang tahapan-tahapan perkembangan manusia.
E. Media Pembelajaran :
- Model/carta pertumbuhan
tumbuhan.
- video metamarfosis dan
metagenesis.
F. Sumber Pembelajaran
1.
Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII
2.
Buku IPA yang relevan.
3.
Model / carta pertumbuhan tumbuhan, dan video.
4.
Siswa dan guru.
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
skor
|
·
Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan.
·
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
·
Memahami tahapan-tahapan proses metamarfosis.
·
Membandingkan tahapan metagenesis pada beberapa
tumbuhan.
|
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
|
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
|
1.
Apa yang dimaksud
dengan pengertian pertumbuhan dan
perkembangan?
2.
Sebutkan 2 faktor
internal dan 3 faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan!
3.
Tuliskan tahapan-tahapan
metamarfosis sempurna dan tidak sempurna!
4.
Tuliskan perbedaan
metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut!
|
15
25
30
30
|
Palembang,
Mengetahui, Guru
Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang
Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd.
I Dra.
Hidayati
NIP.
196708281994032002 NIP.
196409251993022001
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1.
Apa yang dimaksud
dengan pengertian pertumbuhan dan
perkembangan?(15)
2.
Sebutkan 2 faktor internal
dan 3 faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan!(25)
3.
Tuliskan tahapan-tahapan
metamarfosis sempurna dan tidak sempurna!(30)
4.
Tuliskan perbedaan
metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut!(30)
KUNCI JAWABAN
1.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran
tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat
ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula). Sebagai contoh : pertambahan
tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika
menginjak remaja dan lain sebagainya. Sedangkan perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju
tingkat kedewasaan, dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi
organ-organ tubuh menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan
biji menjadi kecambah, perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga
berbunga.
2.
Faktor-faktor
pertumbuhan dan perkembangan: faktor eksternal: cahaya, suhu, nutrisi, dan
faktor internal : gen dan hormon.
3.
Tahapan metamarfosis
sempurna pada kupu-kupu : telur → larva
→ pupa (kepompong) → dewasa (imago), metamarfosis tidak sempurna contohnya pada
belalang : telur → nimfa → imago (dewasa).
4.
Perbedaan metagenesis
pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut.
Metagenesis pada paku:
|
Metagenesis pada lumut:
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN
AJARAN 2013-2014
Sekolah : MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 2 X 40menit
Pertemuan : 1 (pertama)
Standar Kompetensi
1. Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.5. Mendiskripsikan sistem pernafasan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
A. Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.
Menyebutkan 6 organ penyusun sistem pernapasan.
2.
Menuliskan 2
mekanisme pernapasan pada manusia.
3.
Menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi pernapasan pada
manusia.
4.
Menyebutkan 3 contoh kelainan / gangguan pada sistem
pernapasan manusia.
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Tanggung jawab
Ketelitian
B. Materi Pembelajaran
Sistem
pernafasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
1. Pengertian sistem
pencernaan
Pernapasan adalah
proses pengambilan oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida ke
udara. Proses menghirup udara disebut inspirasi dan proses menghembuskan udara
disebut ekspirasi.
2. Organ-organ sistem
pernapasan
Gambar saluran pernapasan pada manusia
a. Hidung
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi
menyaring debu dan partikel-partikel kotoran, selain itu di dalam rongga hidung
juga terdapat selaput lendir yang berfungsi membunuh kuman dan melembabkan
udara yang akan masuk dalam tubuh.
b. Faring (tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan rongga yang
terletak dibelakang rongga hidung dan mulut. Berfungsi sebagai saluran udara dan
saluran makanan.
c. Laring (pangkal
tenggorokan)
Tersusun atas
lempengan-lempengan tulang rawan. Pada laki-laki lempengan-lempengan tulang
rawan tersebut membentuk jakun. Pangkal tenggorokan ditutupi oleh
katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Jika udara menuju ke tenggorokan, anak
tekak melipat ke bawah bertemu dengan katup pangkal teggorokan untuk membuka
jalan ke tenggorokan. Pada waktu menelan
makanan,
katup tersebut menutupi pangkal tenggorokan dan waktu bernapas katup akan
membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat selaput suara yang akan bergetar
bila ada suara yang melaluinya, misalnya pada waktu kita
berbicara.
d. Trakea ( batang
tenggorokan)
Saluran berongga
dengan dinding dari cincin-cincin tulang rawan. Pada trakea terdapat otot polos
untuk menjaga agar bronkus tidak mengempis saat bernapas. Pada trakea terdapat
lendir dan silia untuk menyaring debu dan bakteri yang masuk bersama udara agar
tidak sampai di paru-paru.
e. Bronkus ( cabang
tenggorokan)
Percabangan dari trakea menuju
paru-paru kiri dan paru - paru kanan.
f. Paru-paru (pulmo)
Gambar
paru-paru pada manusia
Berjumlah sepasang
terletak di dalam rongga dada. Terbungkus oleh selaput rangkap yang disebut
pleura. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri
terdiri atas dua gelambir. Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang
memebentuk bronkiolus. Pada bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang
disebut alveolus. Alveolus berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).
3. Mekanisme pernapasan
Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang
terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut
pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan
perut terjadi secara bersamaan.
·
Pernapasan
Dada
Berikut ini adalah
mekanisme pernapasan dada.
ü Fase inspirasi
Otot antartulang rusuk berkontraksi (berkerut) → tulang rusuk terangkat → volume rongga dada membesar → tekanan rongga dada mengecil → paru-paru mengembang
→ tekanan paru-paru mengecil → udara masuk ke paruparu (alveolus).
ü Fase ekspirasi
Otot antartulang rusuk relaksasi (mengendor) → tulang rusuk kembali ke posisi semula → rongga dada menyempit → tekanan rongga dada membesar → paru-paru mengempis → tekanan paru-paru membesar → udara keluar dari paruparu
(alveolus).
·
Pernapasan Perut
Berikut ini adalah mekanisme pernapasan
perut.
ü Fase inspirasi
Otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar → rongga dada membesar → tekanan dalam rongga dada mengecil → paru-paru mengembang → tekanan dalam paru-paru mengecil → udara masuk ke dalam paru-paru.
ü Fase ekspirasi
Otot diafragma relaksasi → diafragma melengkung ke atas → rongga dada mengecil → tekanan dalam rongga dada membesar → paru-paru mengempis → tekanan dalam paruparu membesar → udara keluar dari paru-paru.
4. Volume udara pernapasan
Ø Volume paru-paru:
kira-kira 5 liter.
Ø Udara tidal: udara yang
keluar masuk ± 0,5 liter pada waktu istirahat.
Ø Udara suplementer: udara
yang dikeluarkan paruparu dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya, ± 1500 ml.
Ø Udara komplementer:
udara yang masuk ke paru-paru dengan menarik napas sekuat-kuatnya, ± 1500 ml.
Ø Udara residu: udara yang
masih tersisa dalam paruparu setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya, ± 1000
ml.
Ø Kapasitas total: volume udara yang bisa
ditampung paru-paru secara maksimal, ± 5000 ml (jumlah kapasitas vital
paru-paru dan udara residu).
Ø Kapasitas vital
paru-paru: udara yang keluar masuk paru-paru secara maksimal, ± 4000 ml.
5. Frekuensi Pernapasan
Pada ukurannya, setiap menit manusia melakukan
pernapasan antara 15-18 kali (inspirasi-ekspirasi). Cepat lambatnya manusia
bernapas dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik dari dalam maupun dari
luar, yaitu:
a. Umur
Umumnya, makin bertambah umur seseorang, irama pernapasannya
makin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi.
Usia balita atau
anak-anak, dan remaja merupakan masa pertumbuhan
fisik yang sangat membutuhkan banyak energi. Hal ini berarti laju metabolisme
dalam tubuh juga akan lebih cepat sehingga membutuhkan banyak oksigen.
b. Jenis Kelamin
Laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja
lebih keras daripada perempuan. Hal ini akan mengakibatkan makin tingginya
kebutuhan energi sehingga
membutuhkan banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme
tubuh.
c. Suhu Tubuh
Manusia termasuk jenis makhluk hidup yang memiliki suhu
tubuh relatif konstan sekitar 36,4° C - 37,2° C. Suhu tubuh konstan karena
manusia mampu mengatur produksi
panas tubuhnya dengan cara meningkatkan laju
metabolisme tubuh. Makin rendah suhu tubuh, makin cepat pernapasan. Sebaliknya,
makin tinggi suhu makin lambat pernapasan.
d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh menentukan sedikit banyaknya otot dan organ
tubuh yang bekerja. Hal ini berarti menentukan kebutuhan energi yang
diperlukannya dan mempengaruhi kepada irama pernapasan. Sebagai contoh, irama
pernapasan pada posisi berdiri lebih cepat daripada orang yang duduk atau orang
yang berbaring.
e. Kegiatan Tubuh
Makin banyak organ tubuh yang bekerja dan makin berat
kerja organ tersebut, makin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan sehingga
laju metabolisme dan irama pernapasan makin cepat.
6. Kelainan atau gangguan
sistem pernapasan
Ø Influenza
Disebabkan
oleh virus yang menginfeksi salluran pernapasan, biasanya ditandai dengan
gejala berupa demam, pegal linu, lesu, dan batuk pilek. Jika tidak ada
komplikasi biasanya sembuh dalam 3 – 5 hari.
Ø Tuberkulosis (TBC)
Disebabkan oleh
bakteri Micobacterium tuberculosa. Gejala biasanya ditandai dengan turunnya
berat badan secara drasti, batuk berdahak sampai berdarah, sesak napas dan
berkeringat pada malam hari. Penyakit ini menular lewat udara dan merusak
jaringan paru-paru.
Ø Asma
Penyempitan saluran
pernapasan yang diakibatkan oleh alergi terhadap kondisi lingkungan misalnya
debu, rambut hewan, atau hawa dingin.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : teacher center dan tanya jawab.
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a.
Apersepsi
Siapa yang pernah
berolahraga/lari? Apa yang kita rasakan setelah berlari?
Ketika
kita berlari kita membutuhkan tenaga, sumber dari tenaga kita adalah makanan
yang kita makan. Nah makanan apa saja yang kita butuhkan?masih ingat materi
kemarin zat makanan apa yang kita butuhkan?
b. Pengetahuan Prasyarat
Sistem pencernaan.
2. Kegiatan Inti
§
Eksplorasi (30 menit)
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
F
Guru memfasilitasi
terjadinya diskusi mengenai pergertian pernapasan.
F
Siswa ditunjuk secara acak
untuk menyebutkan organ-organ pernapasan pada manusia.
F
Guru mnjelaskan
masing-masing organ beserta fungsinya menggunakan video/slide.
F
Siswa diberi kesempatan
untuk menyakan materi yang belum jelas/belum dimengerti.
F
Salah siswa diminta maju
kedepan kelas memperagakan pernapasan perut maupun dada.
F
Guru bersama siswa diskusi
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan.
F
Siswa diminta menyebutkan
contoh-contoh kelainan/gangguan pada sistem pernapasan dengan pengetahuan yang
dijumpai dalam lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
§
Elaborasi ( 20 menit)
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang
telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan.
§
Konfirmasi ( 20 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Beberapa peserta didik
secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta
didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika
dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke
jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.
3.
Kegiatan Penutup ( 5 menit)
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
F
Guru memberi tugas rumah.
E. Media Pembelajaran : -
Model/carta sistem pernapasan
.
-
video sistem pernapasan.
F. Sumber Pembelajaran
1.
Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII.
2.
Buku IPA yang relevan.
3.
Model / Charta organ penapasan pada manusia.
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
skor
|
·
Membedakan organ-organ penyusun sistem pernapasan pada manusia.
·
Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
·
Mengetaui faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan.
·
Mendata contoh-contoh kelaian/ gangguan pada sistem pernapasan.
|
Tes tulis
Tes
Tes tulis
Tes tulis
|
Tes
uraian
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
|
1.
Sebutkan 6 organ penyusun
sistem pernapasan.
2.
Tuliskan 2 mekanisme
pernapasan pada manusia.
3.
Sebutkan 3 faktor yang
mempengaruhi pernapasan pada manusia.
4.
Sebutkan 3 contoh kelainan /
gangguan pada sistem pernapasan manusia.
|
30
40
15
15
|
Palembang,
Mengetahui, Guru
Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang
Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd.
I Dra.
Hidayati
NIP.
196708281994032002 NIP.
196409251993022001
LEMBAR KERJA SISWA
1.
Sebutkan 6
organ penyusun sistem pernapasan.
2.
Tuliskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia.
3.
Sebutkan 3
faktor yang mempengaruhi pernapasan pada manusia.
4.
Sebutkan 3 contoh kelainan / gangguan pada sistem
pernapasan manusia.
KUNCI
JAWABAN
1.
Organ penyusun sistem
pernapasan yaitu: hidung, faring (trakea), laring (pangkal tenggorokan), trakea
( batang tenggorokan), bronkus ( cabang tenggorokan), dan paru-paru(pulmo)
2.
Mekanisme pernapasan pada
manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu: pernapasan dada dan pernapasan
perut.
·
Pernapasan Dada
Berikut
ini adalah mekanisme pernapasan dada.
ü Fase inspirasi
Otot antartulang rusuk berkontraksi (berkerut) →
tulang rusuk terangkat →
volume rongga dada membesar
→ tekanan rongga dada
mengecil → paru-paru
mengembang
→ tekanan paru-paru mengecil →
udara masuk ke paruparu
(alveolus).
ü Fase ekspirasi
Otot antartulang rusuk relaksasi (mengendor) →
tulang rusuk kembali ke
posisi semula → rongga
dada menyempit → tekanan
rongga dada membesar → paru-paru mengempis → tekanan paru-paru membesar → udara keluar dari paruparu
(alveolus).
·
Pernapasan Perut
Berikut ini adalah mekanisme pernapasan perut.
ü Fase inspirasi
Otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar →
rongga dada membesar →
tekanan dalam rongga dada
mengecil → paru-paru
mengembang → tekanan
dalam paru-paru mengecil → udara masuk ke dalam paru-paru.
ü Fase ekspirasi
Otot diafragma relaksasi → diafragma melengkung ke atas →
rongga dada mengecil →
tekanan dalam rongga dada
membesar → paru-paru
mengempis → tekanan
dalam paruparu membesar → udara keluar dari paru-paru.
3.
3 faktor yang memepengaruhi
cepat lambatnya pernapasan yaitu: umur (usia), posisi tubuh, dan kegiatan
tubuh.
4. 3 contoh kelainan/gangguan pada sistem pernapasann yaitu: asma,
TBC, dan influenza.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN
AJARAN 2013-2014
Sekolah : MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 2 X 40menit
Pertemuan : 1 (pertama)
Standar Kompetensi
1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.6.Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
A. Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.
Menuliskan 2 alat/ organ
pada sistem peredaran darah pada manusia.
2.
Menuliskan mekanisme peredaran
darah besar.
3.
Menuliskan fungsi jantung, pembuluh arteri dan pembuluh vena.
4.
Menyebutkan 4 ruang pada
jantung
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Tanggung jawab
Ketelitian
B. Materi Pembelajaran
Sistem transpor pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
Sistem peredaran darah adalah sistem yang
berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O2 ke seluruh tubuh.
Alat-alat peredaran
darah:
Ø Jantung
Dalam
diri manusia terdapa bagian tubuh yang gunanya untuk memompa darah yaitu
jantung. Jantung itu letaknya terletak di rongga dada sebelah kiri. Jantung
tersusun dari otot jantung yang disebut miokardium, dan dindingnya dilapisi
oleh lapisan pembungkus jantung (pericardium). Ternyata Jantung dapa dibagi
menjadi 4 ruang, yaitu serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri.
Gambar
bagian-bagian jantung
1.
Atrium (serambi)
Atrium atau serambi terbagi menjadi
dua yaitu serambi kiri (atrium sinister) dan serambi kana (atrium dexter):
a.
Dalam Atrium atau serambi kanan merupakan ruangan
tempat masuknya darah dari pembuluh balik atau pembuluh vena, yaitu vena kava
superior dan vena kavam inferior yang banyak mengandung CO2.
b.
Atrium kiri
menerima darah, dan darah tersebut berasal dari paru-paru yang banyak
mengandung O2.
2.
Ventrikel (bilik)
Pada ventrikel (bilik) juga terbagi
menjadi dua yaitu; bilik kanan (ventrikel dexter) dan bilik kiri (ventrikel
sinister)
a.
Bilik kanan (ventrikel dexter), menerima darah dari
serambi kanan (atrium dexter) untuk
dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
b.
Bilik kiri (ventrikel sinister), menerima darah kaya O2
dari serambi kiri (atrium dexter), kemudian diedarkan ke seluruh
tubuh melalui aorta.
Berikut ini cara kerja
jantung.
Darah dari paru-paru →
masuk ke serambi kiri → diteruskan ke bilik kiri → dipompa keluar jantung
menuju ke seluruh tubuh → darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung → masuk
ke serambi kanan → masuk ke bilik kanan → dipompa keluar dari jantung menuju
paru-paru.
Ø Pembuluh Darah
Pembuluh
darah adalah saluran-saluran yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya darah.
Pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan
pembuluh kapiler.
Gambar pembuluh darah
a.
Pembuluh nadi(arteri)
Pembuluh nadi adalah merupakan pembuluh darah yang membawa
darah keluar dari jantung menuju kapiler. Pembuluh nadi yang paling besar
bernama aorta,yang fungsinya untuk mengalirkan darah dari
jantung sebelah kiri menuju ke seluruh lapisan sel tubuh. Pembuluh nadi yang
mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut dengan
arteri paru-paru (arteri pulmonalis).
b.
Pembuluh balik (vena)
Pembuluh balik adalah merupakan pembuluh yang mengalirkan
darah kembali ke jantung. Vena terdiri atas vena pulmonalis atau pembuluh balik
yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke serambi kiri jantung
serta vena cava superior dan vena cava inferior atau
yang mengalirkan darah yang banyak mengandung karbon dioksida dari tubuh bagian
atas dan bagian bawah menuju ke serambi kanan jantung.
c.
Pembuluh kapiler
Pembuluh
halus yang menghubungkan arteriole dan venule.
Berikut ini bagan perbedaan antara
pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Ø Peredaran Darah
Ada dua macam peredaran darah yaitu
peredaran darah kecil dan peredaran darah besar:
1.
Peredaran darah kecil
Peredaran
darah kecil dimulai dari ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena
pulmonalis → atrium kiri.
Diringkas
: jantung (bilik kanan) → paru-paru → jantung (serambi kiri)
2.
Peredaran darah besar
Peredaran
darah besar dimulai dari ventriker kiri → aorta → arteri → arteriole → kapiler
→ venule → vena → vena cava superior dan vena cava inferior → serambi kanan.
Diringkas :
jantung (bilik kanan) → seluruh tubuh → jantung (serambi kanan)
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : teacher center dan tanya jawab.
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a.
Motivasi dan Apersepsi
- siapa yang punya
jantung?apakah jantung anda berdetak?apa bedanya detak jantung kita pada saat
kita santai dan ketika kita tengah berlari?
-
jantung itu sangat penting bagi manusia, jadi kita harus benar-benar
mejangganya agar kita selalu sehat dan dapat beraktifitas dengan baik, dengan
cara hidup sehat.
b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami proses
pernafasan pada manusia.
2. Kegiatan Inti
§
Eksplorasi (30 menit)
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
F
Guru bertanya kepada salah
satu siswa apa tujuan dari peredaran darah.
F
Guru meminta siswa
menyebutkan alat-alat peredaran darah manusia.
F
Guru menjelaskan macam
organ/alat peredaran darah manusia.
F
Guru menggunakan torso
model jantung menjelaskan sistem peredaran darah kecil dan peredaran besar.
§
Elaborasi ( 15 menit)
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang
telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan.
§
Konfirmasi ( 20 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Beberapa peserta didik
secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta
didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika
dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke
jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
F
Guru memberi tugas rumah.
E. Media Pembelajaran : - Model/carta sistem peredaran darah .
-
Botol aquades yang berisi air.
F. Sumber Pembelajaran
1.
Buku IPA Terpadu .
2.
Buku IPA yang relevan.
3.
Model / Charta organ peredaran darah
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
skor
|
·
Membandingkan organ-organ
penyusun sistem peredaran darah.
·
Menjelaskan mekanisme peredaran darah pada manusia.
·
Mengetahui bagian dan
fungsi dari masing-masing organ penyusun sistem peredaran darah.
|
Tes tulis
|
Tes uraian
|
1. Tuliskan 2 alat/
organ-organ peredaran darah manusia!
2. Tuliskan mekanisme sistem peredaran darah besar!
3. Tuliskan fungsi dari :
a.
Jantung (25)
b.
Arteri (25)
c.
Vena (25)
4. Sebutkan 4 ruang pada jantung.
|
5
15
75
5
|
Palembang,
Mengetahui, Guru
Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang
Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd.
I Dra.
Hidayati
NIP. 196708281994032002 NIP.
196409251993022001
LEMBAR KERJA SISWA
Soal :
1.
Tuliskan 2 alat/ organ-organ peredaran darah manusia!
2.
Tuliskan mekanisme sistem
peredaran darah besar!
3.
Tuliskan fungsi dari :
a. Jantung
b. Arteri
c. Vena
4.
Sebutkan 4 ruang pada
jantung.
Jawaban :
1.
Alat-alat peredaran darah
manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri atas
pembuluh darah vena (balik), arteri (nadi), dan pembuluh darah kapiler.
2.
Mekanisme peredaran darah
besar :
Jantung ( bilik kiri) – arteri tubuh – jantung (serambi
kanan)
3.
Fungsi jantung, arteri, dan
vena :
a.
Jantung berfungsi sebagai
pemompa dalam sistem peredaran darah (memompa darah)
b.
Arteri adalah pembuluh
darah yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung menuju kapiler.
c.
Vena adalah pembuluh darah
yang berfungsi mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung.
4.
4 ruang pada jantung yaitu:
serambi kanan (atrium dekster), serambi kiri (atrium sinister), bilik kanan
(ventrikel dekster), dan bilik kiri (ventrikel sinister)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN
AJARAN 2013-2014
Sekolah :
MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 1 X 40menit
Pertemuan : 2 ( kedua )
Standar Kompetensi
1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.6. Mendiskripsikan sistem peredaran darah
pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
A.
Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.
Menuliskan 3 macam sel
darah pada manusia beserta salah satu fungsinya fungsinya.
2.
Menyebutkan 4 macam
golongan darah pada manusia.
3.
Menyebutkan golongan darah
yang berperan sebagai donor universal dan resepien universal.
4.
Menyebutkan 3 contoh
kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Tanggung jawab
Ketelitian
B. Materi Pembelajaran
Sistem transpor pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
·
Darah
Darah adalah cairan yang
terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri.
Komponen darah:
1.
Plasma darah (cairan darah)
2.
Sel-sel darah
Ada tiga macam sel darah yaitu: sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
a.
Eritrosis (sel darah
merah), mengandung hemoglobin yang memberikan warna merahnya. Hemoglobin ini
mempunyai fungsi yaitu untuk mengikat oksigen serta mengedarkannya ke dalam
seluruh lapisan sel tubuh manusia.
b.
Leukosit (sel darah putih),
tidak berwarna (bening). Berfungsi sebagai sistem pertahanan dan kekebalan
tubuh,yaitu memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk kedalam tubuh.
c.
Trombosit (keping darah),
berfungsi pada proses pembekuan darah ketika terjadi luka.
·
Golongan darah
Karl
Landsteiner (Austria) pada tahun 1901 berpendapat bahwa darah dapat digolongkan
berdasar sistem ABO. Dalam sistem ini darah dapat digolongkan menjadi 4 yaitu:
golongan darah A, B, AB, dan O. Dalam penelitiannya Landsteiner menemukan
protein yang terdapat pada eritrosit manusia yang disebut aglutinogen. Ada dua
macam aglutinogen yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Adapun pada plasma
darah (serum) ditemukan protein yang disebut aglutinin (antiaglutinogen), ada
dua macam yaitu aglutinin alfa (anti A) dan beta (anti B). Kandungan aglutin
dan aglutinogen, beserta donor darah:
Donor
|
Aglutinogen
|
Resipien
|
|||
Aglutinin
|
|||||
A
|
B
|
AB
|
O
|
||
β
|
α
|
_
|
αβ
|
||
A
|
_
|
+
|
_
|
+
|
|
B
|
+
|
_
|
_
|
+
|
|
AB
|
+
|
_
|
_
|
+
|
|
O
|
_
|
_
|
_
|
_
|
Keterangan
:
+ = berarti menggumpal
- = berarti tidak menggumpal/cocok.
·
Kelainan pada sistem
peredaran darah
Contoh
kelainan pada sistem peredaran darah manusia:
1.
Hemofilia
Kelainan pada darah berupa darah yang
sukar membeku. Hemofilia disebabkan oleh faktor genetis atau keturunan.
2.
Anemia (kurang darah)
Disebabkan kurangnya kandungan
hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah, berkurangnya eritrosit dalam darah atau
berkurangnya volume darah dari ukuran yang normal.
3.
Leukimia (kanker darah)
Bertambahnya sel darah putih yang tidak
terkendali.
4.
Varises
Pelebaran pembuluh darah.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : teacher center dan tanya jawab.
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Apersepsi
ü
Siapa yang pernah terjatuh
lalu terluka/lecet?ketika itu
apa yang terlihat?
b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa
telah memahami organ dan jaringan penyusun sistem transpor manusia.
2. Kegiatan Inti (30 menit)
§
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi :
F
Dari kegiatan apersepsi
guru bertanya kepada siswa pengertian darah.
F
Siswa dan guru mengadakan
tanya jawab mengenai jenis-jenis sel darah beserta fungsinya.
F
Guru menjelaskan tentang
macam-macam golongan darah beserta pendonorannya menggunakan carta.
F
Guru dan siswa bersama-sama
membahas kelainan pada sistem
F
Guru memberi kesempatan
kepada siswa tentang penjelsan materi yang kurang dimengerti.
§
Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang
telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan.
§
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Beberapa peserta didik
secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta
didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika
dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke
jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.
3.
Kegiatan Penutup (5 menit)
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
guru memberikan tugas
rumah.
E. Media Pembelajaran : -
carta; skema donor darah
F. Sumber Pembelajaran
1.
Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII.
2.
Buku IPA yang relevan.
3. PR (LKS)
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
skor
|
·
Membandingkan macam organ
penyusun sistem peredaran darah pada manusia
·
Menjelaskan fungsi jantung,
fungsi pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah
·
Mendata contoh penyakit
yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari
|
Tes tulis
|
Tes uraian
|
1.
Sebutkan 3 macam sel darah
yang dimiliki oleh manusia beserta fungsinya!
2.
Sebutkan 4 macam golongan
darah pada manusia!
3.
Tuliskan golongan darah
yang berperan sebagai donor universal dan resepien universal.
4.
Tuliskan 3 contoh
kelainan/ penyakit pada sistem peredaran darah manusia!
|
25
25
25
25
|
Palembang,
Mengetahui, Guru
Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang
Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd.
I Dra.
Hidayati
NIP. 196708281994032002 NIP.
196409251993022001
Lembar Kerja Siswa
1. Sebutkan 3 macam sel darah yang dimiliki oleh manusia beserta
fungsinya!
2. Sebutkan 4 macam golongan darah pada manusia!
3. Tuliskan golongan darah yang berperan sebagai donor universal
dan resepien universal.
4. Tuliskan 3 contoh kelainan/ penyakit pada sistem peredaran darah
manusia!
Jawaban:
1. 3 macam sel darah:
-
Eritrosit (sel darah
merah), berfungsi mengangkut hemoglobin yang mengandung O2 dan CO2.
-
Leukosit (sel darah putih),
berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh yaitu membunuh kuman dan zat asing
yang masuk dalam tubuh.
-
Trombosit (keping darah)
berfungsi, dalam pembekuan darah.
2. 4 macam golongan darah : A,B,AB,dan O
3. Golongan darah yang termasuk resepien dan donor universal
-
Donor universal : golongan
darah O
-
Resepien universal :
golongan darah AB
4. 3 contoh kelainan pada sistem peredaran darah:
-
Anemia
-
Tekanan darah tinggi
-
Leukimia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN
AJARAN 2013-2014
Sekolah : MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 4 X 40menit ( 2x pertemuan)
Pertemuan : 1 (pertama)
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem
dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.3. Mendiskripsikan
sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
A. Tujuan Pembelajaran :
siswa dapat ;
1. Menyebutka 2 organ penyusun gerak.
2. Menyebutkan 3 macam berdasarkan bentuknya.
3. Menyebutkan 2 macam tulang berdasarkan komponennya.
4. Menyebutkan 3 macam otot
berserta letaknya.
5. Menyebutkan 3 macam persendian.
6. Menyebutkan 3 macam contoh kelainan/ penyakit pada sistem gerak.
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Tanggung jawab
Ketelitian
B. Materi Pembelajaran
Sistem Gerak Pada Manusia
Gerak merupakan
suatu tanggapan makhluk hidup terhadap rangsangan dari lingkungan. Sistem gerak
pada manusia tersusun dari rangka dan otot. Otot disebut juga alat gerak aktif,
sedangkan rangka disebut alat gerak pasif karena rangka hanya dapat digerakan
oleh otot.
Ø
Rangka
Kerangka
(skeleton) manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton
aksial dan skeleton apendikuler.
Tulang
Aksial
Skeleton
aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk. Tulang tengkorak terdiri atas 28 buah, semuanya berfungsi untuk
melindungi otak, mata, dan telinga bagian dalam. Sedangkan, tulang
belakang terdiri atas 33 ruas, masing-masing 7 ruas tulang belakang, 12
ruas tulang punggung, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang
ekor. Tulang belakang berfungsi untuk menyangga tengkorak dan sebagai
tempat melekatnya tulang rusuk.
Tulang
Apendikuler
Tulang
apendikuler terdiri atas tulang anggota gerak atas (tungkai atas) dan
tulang anggota gerak bawah (tungkai bawah).
· Tungkai atas Tungkai atas terdiri atas
tulang selangka, tulang belikat, tulang lengan atas (humerus), tulang lengan
bawah yang terdiri atas tulang pengumpil (radius) dan hasta (ulna), pergelangan
tangan (karpal) berjumlah 8 buah, telapak tangan (metakarpal) berjumlah 5 buah,
dan ruas jari tangan (falanges) berjumlah 14 buah.
· Tungkai bawah Anggota tungkai bawah
bersambungan dengan tulang aksial pada gelangan pinggul. Tungkai bawah terdiri
atas tulang pinggul atau pelvic, paha (femur), tempurung lutut (patela), tulang
kering (tibia), betis (fibula), ruas pergelangan kaki (tarsal) berjumlah 7
buah, telapak tangan (metatarsal) berjumlah 5 buah, dan ruas jari kaki (falanges)
berjumlah 14 ruas.
Ø
Bentuk
Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu: tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.
·
Tulang
Pipa Tulang pipa merupakan tulang yang
berbentuk bulat, memanjang seperti pipa, dan bagian tengahnya berlubang. Tulang
pipa terdiri atas tiga bagian, yaitu kedua ujung tulang (epifis), bagian tengah
(diafisis), dan cakraepifisis (antara epifisis dan diafisis). Di dalam tulang
pipa terdapat sumsum merah tempat pembuatan sel darah merah. Contohnya, tulang
paha dan tulang lengan.
·
Tulang
Pipih Tulang pipih memiliki bentuk gepeng dan
tipis. Contohnya, tulang belikat, tulang duduk, dan tulang tengkorak.
·
Tulang Pendek Tulang pendek memiliki bentuk seperti dadu.
Contohnya, pada ruas-ruas pergelangan tangan dan kaki. Selain ketiga bentuk di
atas, terdapat tulang tak berbentuk, contohnya, tulang wajah dan ruas tulang
belakang.
Ø
Persendian
Persendian adalah jaringan penyambung antara tulang
yang satu dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh. Pada persendian
terdapat cairan pelumas yang disebut cairan sinovia. Berdasarkan sifat geraknya
sendi dibagi menjadi tiga macam, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan
diartrosis.
· Sinartrosis Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak
memungkinkan adanya pergerakan. Sinartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu:
-
Sinkondrosis
Sinkondrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan tulang
rawan (kartilago). Contohnya, hubungan antara tulang rusuk dengan ruas tulang
dada dan hubungan ruas-ruas tulang belakang.
-
Sinfibrosis
Sinfibrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan serabut.
Contohnya, hubungan antartulang tengkorak. Kemudian, serabut-serabut jaringan ikat
ini mengalami osifikasi (penulangan). Hubungan antartulang tengkorak disebut
sutura.
· Amfiartrosis Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antartulang oleh
kartilago yang menyebabkan adanya sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi
dua macam, yaitu:
-
Simfisis
Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya,
sendi antara tulang rusuk dengan tulang belakang yang menyebabkan kamu bisa
bernapas atau terjadi gerakan inspirasi dan ekspirasi.
-
Sindesmosis
Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contohnya, sendi antara tulangbetis dan tulang kering.
· Diartrosis Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang satu dengan
tulang yang lain oleh persendian, sehingga bisa bergerak dengan leluasa.
Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu:
- Sendi engsel, jika gerak tulang yang
dihubungkan hanya bergerak satu arah. Contohnya, hubungan tulang pada lutut,
pada siku, dan tulang jari-jari. 2) Sendi putar, bila ujung tulang yang satu
bergerak mengitari ujung tulang yang lain. Contohnya, sendi antara tulang
tengkorak dengan tulang atlas yang menyebabkan kamu bisa menoleh dan
menggeleng, tulang sendi ini juga terdapat pada humerus dengan tulang
pengumpil.
- Sendi pelana, bila kedua ujung tulang
membentuk sendi seperti pelana. Contohnya, sendi pada ibu jari dan sendi antara
karpal dengan metakarpa.
- Sendi peluru, bila ujung yang satu
berbentuk bongkol seperti peluru yang masuk ke ujung tulang lainnya yang berbentuk
cekungan. Sendi ini menyebabkan gerakan yang lebih bebas. Contohnya, hubungan
antara tulang paha dengan tulang pinggul.
Fungsi
rangka :
-
Memberi bentuk
pada tubuh
-
Melindungi
alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
-
Tempat melekatnya
otot dan urat (alat gerak aktif),
-
Untuk menguatkan
atau mengokohkan tubuh, dan
-
Tempat untuk
membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).
Ø
Otot
Otot disebut juga alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi. Otot ini dapat menggerakkan tulang-tulang karena adanya kerjasama
otot yang menempel pada tulang-tulang tersebut.
Otot memiliki tiga karakteristik, yaitu
kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Kontraksibilitas adalah
kemampuan otot untuk berkontraksi (mengerut) sehingga otot menjadi lebih
pendek. Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang
dari ukuran semula. Sedangkan, elastisitas adalah kemampuan otot untuk dapat
kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi. Saat otot kembali ke bentuk
semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi. Otot dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
· Otot Lurik Otot lurik memiliki susunan berupa serabut-serabut panjang
yang mengandung banyak inti sel dan tampak adanya bagian yang terang diselingi
bagian gelap yang melintang. Oleh karena itu, otot lurik disebut juga otot
serat melintang. Umumnya, otot lurik melekat pada rangka sehingga sering
disebut juga otot rangka. Otot lurik terdiri atas serabut-serabut halus yang
disebut miofibril, memiliki banyak inti, dan memiliki warna polos dengan
sitoplasma yang bening. Cara kerjanya dipengaruhi oleh kesadaran atau
saraf sadar dan tidak tahan kelelahan.
· Otot Polos Otot polos sangat berbeda dengan otot lurik karena
tidak memiliki serat gelap dan terang. Otot polos memiliki sel-sel berbentuk
gelendong dan terdapat sebuah inti di tengah sel. Karakteristik otot polos
adalah gerakannya di bawahpengaruh saraf tak sadar, reaksinya lambat, tetapi
mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan. Otot
polos terdapat pada saluran alat-alat dalam, seperti saluran pernapasan,
saluran pencernaan, pembuluh darah, dan getah bening.
· Otot Jantung Otot jantung atau miokardium hanya terdapat pada dinding
jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri seperti otot lurik (memiliki serat
gelap dan terang), tetapi cara kerjanya seperti otot polos (dipengaruhi saraf
tak sadar). Kerja otot jantung berkaitan erat dengan fungsi jantung untuk memompa
darah ke seluruh tubuh.
Ø
Kelainan pada tulang dan
otot
Gangguan pada sistem gerak berupa kelainan atau penyakit
pada alat gerak seperti tulang, persendian, dan otot.
Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
· Retak Tulang Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
-
Fraktura
sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
-
Greenstick
(retak tak lengkap), apabila tulang
hanya retak dan sebagian tidak sampai memisah.
-
Fraktura
tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi tidak
keluar dari kulit.
-
Fraktura
terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.
·
Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi
rapuh karenakekurangan vitamin D. Penderita gangguan ini memiliki tulang kaki
berbentuk X atau O.
·
Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang
disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari cairan spinal dan terjadi pelebaran
rongga otak sehingga kepala membesar.
·
Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang
disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat
kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
·
Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang
karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekuranga hormon
kelamin pria atau wanita.
·
Gangguan
pada Tulang Belakang Gangguan pada
tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang bergeser dari kedudukan normal.
Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam, yaitu:
- Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang, sehingga
penderita kelihatan bungkuk
- koliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping,
sehingga badan tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.
- Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yang menyebabkan kepala tertarik ke belakang.
Gangguan
Persendian Gangguan persendian dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu:
· Dislokasi Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek
atau tertariknya ligamen.
· Keseleo Keseleo adalah gangguan persendian karena
tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau yang tidak biasa dilakukan.
· Ankilosis Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.
· Artritis Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi
karena pera-dangan pada sendi. Artritis dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu:
- Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung
sendi.
- Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang
rawan.
- Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme
asam urat.
Gangguan
Otot Beberapa gangguan pada otot, antara lain:
· Kejang Otot Kejang otot adalah gangguan otot karena
melakukanaktivitas terus-menerus, sampai akhirnya otot tidak mampulagi
berkontraksi karena kehabisan energi.
· Atropi Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga
kemampuan untuk berkontraksi hilang.
· Hipertropi Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan
kuat karena sering dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya
binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.
· Tetanus Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh
toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
· Kaku Leher atau Stiff Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan
akibat gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
· Hernia Abdominalis Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut
yang lemah sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : teacher center dan tanya jawab.
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung.
D.Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan
pertama:
1. Kegiatan
Pendahuluan (5 menit)
a. Apersepsi
Siapa yang masih
ingat salah satu ciri makhlik hidup itu adalah bergerak? Ayo apa yang dimaksud
dengan gerak?
b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa mengetahui ciri
makhluk hidup yaitu : bergerak.
2. Kegiatan Inti
§
Eksplorasi (35 menit)
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
F
Memfasilitasi terjadinya
diskusi antar siswa tentang definisi gerak.
F
Dengan menggunakan carta
sistem gerak guru menjelaskan penyusun sistem gerak pada manusia.
F
Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.
F
Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk mendiskusikan tentang macam-macam tulang, otot, serta
kelainannya baik pada tulang maupun pada otot. Selama proses berlangsung guru
memberi arahan pada kelompok yang mengalami kesulitan dalam diskusinya.
§
Elaborasi (20 menit)
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Setiap siswa ditunjuk sebagai perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Sedangkan siswa yang lainnya menanggapi baik
bertanya maupun menambahkan penjelasan yang kurang lengkap.
§
Konfirmasi ( 10 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Guru menambahkan hal-hal
yang belum di bahas atau kurang jelas pada presentasi setiap kelompok.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
F
Guru meminta siswa membaca
materi selanjutnya, yaitu tentang sendi.
Pertemuan
kedua :
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi dan Apersepsi
Siswa diingatkan
kembali tentang materi pada pertemuan pertama.
b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa mengetahui organ penyusun
gerak.
2. Kegiatan Inti
§
Eksplorasi 35 menit)
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
F
Dengan menggunakan carta
sistem gerak guru menjelaskan persendian pada manusia.
F
Untuk memperjelas
penjelasan guru salah satu siswa diminta maju kedepan kelas untuk menjadi
peraga, tentang macam-macam sendi.
F
Siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan materi yang kurang dimengerti dari penjelasan guru.
§
Elaborasi ( 20 menit)
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang
telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan
siswa yang mengalami kesulitan.
§
Konfirmasi ( 10 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Beberapa peserta didik
secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta
didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika
dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke
jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
F
Guru memberi tugas rumah.
E. Media Pembelajaran :
- Model/carta sistem gerak
pada manusia.
F. Sumber Pembelajaran
1.
Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII
2.
Buku IPA yang relevan.
3.
Model / carta sistem gerak.
4. PR (LKS)
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
skor
|
·
Membandingkan macam organ penyusun sistem gerak pada manusia
·
Mengetahui macam—macam tulang penyusun rangka.
·
Mengidentifikasi macam otot berdasarkan letaknya.
·
Mengidentifikasi macam sendi dan fungsinya
·
Mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan
otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
|
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
|
Tes
uraian
Tes uraian
Tes uraian
|
1.
Sebutka 2 organ penyusun
gerak.
2.
Sebutkan 3 macam tulang berdasarkan
bentuknya.
3.
Sebutkan 2 macam tulang
berdasarkan komponennya.
4.
Tuliskan 3 macam otot berserta letaknya.
5.
Sebutkan 3 macam persendian.
6.
Sebutkan 3 macam contoh
kelainan/ penyakit pada sistem gerak. (25)
|
10
20
10
20
15
25
|
Palembang,
Mengetahui, Guru
Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang
Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd.
I Dra.
Hidayati
NIP. 196708281994032002 NIP.
196409251993022001