LAPORAN PRAKTIKUM PREPARAT I
Oreochromis niloticus L (♀)
Oleh :
Oleh:
Daryanti ( 09222010 )
Dosen Pembimbing :
Dian Mutiara M, Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) RADEN FATAH
PALEMBANG
2011BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia meupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam salah satunya sumber daya hewan, sudah berabad-abad yang lampau manusia menggunakan sumber daya hewan sebagai bahan pangan. Disini yang akan kami bahas yaitu sumber daya hewan yang dihasilkan dari laut khususnya ikan. Ikan merupakan sumber protein hewani dari laut.
Perlu kita ketahui ikan tidak hanya terdapat di laun melainkan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan dalam akuarium, kita kenal sebagai ikan hias.
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga pancing sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton pertahun.
Lebih kurang 20 ribu spesies ikan bertulang sejati mempunyai skeleton dari tulang sejati. Kelompok ini merupakan vertebrata paling sukses dan beragam. Sifat dan cara hidupnya bermacam-macam, antara lain sebagai penyaring makanan ataupun predator.
Permukaan tubuh tertutup oleh sisik bertipe sikloid dan stenoid. Ciri-ciri sisik tipe sikloid antara lain adalah bebentuk sirkuler, jika diamati dibawah mikroskop akan tamnpak garis-garis konsentris berjumlah sesuai dengan umurnya, tampak mengilap kebiruan mengandung kristal guanine, dan sel-sel pigmen yang berbentuk bintang, mengandung zat warna hitam(melatonin).
Permukaan tubuh tertutup oleh sisik bertipe sikloid dan stenoid. Ciri-ciri sisik tipe sikloid antara lain adalah bebentuk sirkuler, jika diamati dibawah mikroskop akan tamnpak garis-garis konsentris berjumlah sesuai dengan umurnya, tampak mengilap kebiruan mengandung kristal guanine, dan sel-sel pigmen yang berbentuk bintang, mengandung zat warna hitam(melatonin).
Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas. Selain memiliki endoskeleton, dibagian luar tubuh ikan dilindungi oleh eksoskeleton yang berupa sisik (squama).
Ikan tulang sejati melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal. Telur dan sperma keluar dari tubuh kemudian terjadi pembuahan. Semua selain itu bersifat poikilothermal. Meskipun penampilan morfologi hampir sama, ternyata anggota Osteichthyes memiliki banyak macam bentuk dan macam adaptasi yang unik. Banyak anggota Osteichthyes begitu beragam akibat adaptasi, misalnya belut, lele, kuda laut atau tangkur kuda, dan ikan buntal.
Oleh karena pentingnya mengetahui struktur anatomi pada ikan, khususnya ikan bertulang sejati kami melakukan praktikum dan membuat laporan sebgai pembahasan dari hasil praktikum yang kami lakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas, kami mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:bagaimana morfologi dan anatomi tubuh ikan nila?”
1.3 Tujuan Praktikum
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari tujuan utama agar hasilnya dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua orang. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah : “ingin mengetahui morfologi, anatomi dan fungsi dari organ-organ tubuh pada ikan nila”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang-tulang yang menyusun tulang belakang disebut vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
· Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
· Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
· Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
· Memiliki celah faring
Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan vertebrata.Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata.Berikut bagan dari subfilum Chordata.
Ciri tubuh meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor.Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord.Tulang punggung berfungsi sebagai penyokong tubuh serta melindungi tali saraf.Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada vertebrata adalah :
· Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata.
· Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn
· Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
· Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio
· Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
· Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas
· Jantung beruang 2 hingga 4
· Darah menandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin
· Rongga tubuh mengandung sistem visceral
· Ginjal sepasang dengan saluran untuk mengeluarkan zat sisa
· Gonad sepasang pada betina dan jantan.[1]
Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, “lintah laut”, atau hagfish), katak, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru.
Klasifikasi Vertebrata
Sub filum vertebrata terbagi atas beberapa kelas, yaitu Pisces (Chondrichthyes, Osteichthyes), Ampibia, Reptilian, Aves, dan Mamalia.
Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air dan bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan didalam air atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan perkembangan embrio berlangsung diluar tubuh induk betina. Ikan terbagi menjadi beberapa kelas, kelas agnatha (ikan tanpa rahang), kelas gnatostomata (ikan berahang), kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes (ikan bertulang sejati).[2]
1. Superkelas Cyclostomata (Agnatha)
Agnatha artinya tidak berahang. Ikan-ikan anggota Agnatha memang tidak berahang. Tidak ada pasangan sirip. Beberapa jenis mempunyai sirip ekor dan sirip punggung. Mulut terletak di sebelah ujung. Contohnya: belut laut (Lamprey, Petromyzon sp) dan ikan hantu (hagfish, Myxine sp). Agnatha memiliki tujuh atau lebih celah insang. Notochord menetap seumur hidup. Otaknya sudah teratur terdiri atas bagian-bagian seperti pada vertebrata tingkat tinggi. Kelamin terpisah atau hermafrodit. Cara memperoleh makanan, yaitu dengan mengisap cairan tubuh mangsa. Terlebih dahulu mangsa dilubangi dengan mulutnya. Agnatha hidup di air tawar atau air laut. Agnatha sudah memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam, dan organ perasa. Pada tahap larva, Agnatha memiliki gonad hermafrodit. Ketika dewasa menjadi kelenjar kelamin betina atau jantan, dan menjadi hewan berumah dua (diesius). Fertilisasi secara internal.[3]
2. Superkelas Gnathostomata
Gnathostomata artinya “mulut berahang” menggantikan sebagian besar hewan agnatha. Kelas yang masih hidup (condrichthyes dan osteichthyes), pertama kali muncul pada masa ini, bersama-sama dengan kelompok yang diberi nama plakoderma(placoderm)”berkulit lempeng” yang tidak memiliki keturunan yang hidup. Vertebrata berahang juga memiliki dua pasang anggota badan berpasangan.
Plakoderma terbesar memiliki panjang tubuh lebih dari 10 m, tetapi sebagian besar diantaranya memiliki panjang tubuh kurang dari 1 m. dengan dua pasang sirip berpasangan dan rahang yang bersendi, banyak spesies ini merupkan predator yang aktif, dan mampu mengejar mangsa dan menggigit potongan-potongan daging.[4]
3. Kelas Chondrichthyes
Condrichthyes (Gr. Chondros = cartilage + ichthys = ikan)termasuk kedalamnya adalah ikan-ikan berangka rawan.[5] Kelas ini mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchi yang dibedakan atas ordo Squaliformes dan ordo Rajiformes, serta subkelas Holecephali. Ordo Squaliformes mencakup semua jenis ikan hiu sedangkan ordo Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari.
Terdapat beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan langka yang disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.[6]
Adapun karakteristik dari condrichthyes yaitu:
· Kulit kuat ditutupi sisik plakoid.
· Mata tanpa pelupuk mata, ada linea lateralis untuk mendeteksi tekanan air.
· Mulut transversal pada sisi ventral kepala atau subterminal.
· Rangka terdiri dari rawan tanpa tulang, notocord persisten, vertebra banyak dan terpisah.
· Jantung dua ruang (artrium dan ventrikel)
· Respirasi dengan insang.
· Terdapat 10 sarafkranialis
· Ekskresi dengan ginjal mesonefros
· Suhu tubuh berubah-ubah(ektotermal, poikilotermis)
4. Kelas Osteichthyes
Osteichhyes (osteo = bone, tulang + ichthyes = tulang) berarti golongan ikan berangka tulang, karena kebanyakan dari kelas ikan ini memiliki tengkorak, vertebra, gelang anggota penyokong sirip dan sisik yang kesemuanya dibangun oleh tulang.
Adapun karakteristik dari kelas osteichthyes yaitu:
· Penutup tubuh berupa kulit dengan banyak lendir
· Rangka utama berupa tulang
· Diphycercal, yakni tipe sirip ekor dimana kolumna vertebralis membentang lurus ke belakang, keujung akhir tubuh, dan terbagi menjadi dua bagian yang simetris
· Pada daerah kepala terdapat mulut yang umumnya terminal.
· Respirasi dengan insang yang tertutup operculum.
· Jantung dua ruang (atrium dan ventrikel)
· Tidak memiliki pelupuk mata.
· Ekskresi dengan ginjal mesonefros
· Suhu tubuh berubah-ubah (ektotermal, poikilotermis)
Contoh : ikan nila
Klasifikasi ikan nila:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrta
Superclassis : Gnathostomata
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus L.
Anatomi
Ada sepuluh sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit): antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot(urat daging): -penggerak tubuh, sirip-sirip, insang. – organ listrik
3. Sistem rangka(tulang): tempat melekatnya otot;pelindung organ- organ dalam dan penegak tubuh.
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan.
5. Sistem peredaran darah(sirkulasi): organnya jantung dan sel-sel darah;mengedarkan oksigen, nutrisi dan sebagainya.
6. Sistem pencernaan: organnya saluran pencernaan dari mulut sampai ke anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi.
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dan sebagainya
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina.[9]
[2] http://batman-wwwbatmanymail.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-ikan-biologi-stkip.html(02-11-2001)
[3] http://www.budisma.web.id/2011/08/21/macam-macam-jenis-struktur-bentuk-morfologi-chordata/(12-11-2011)
[4] A. Campbel Neil, B. Reece Jane, G. Mitchell Lawrence. Biologi Edisi Kelima Jilid II. (Jakarta: Erlangga, 2003) hal.254
[5] Slamet, Adeng dan Madang Kodri. Zoologi Vertebrata. (Palembang: FKIP MIPA UNSRI, 2007),hal.24
[8] Slamet, Adeng dan Madang Kodri.Ibid.hal.30
No comments:
Post a Comment
trimaksih sdh memberi komentar,,,