Foto Kami

Foto Kami
Biologi Angkatan 2009

Thursday 24 October 2013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN AJARAN 2013-2014

Sekolah                                :  MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran                   :  IPA Terpadu
Kelas / Semester                  :  VIII / I
Alokasi waktu                     :  3 X 40menit (2x pertemuan)
Pertemuan                           : 1 (pertama)

Standar Kompetensi
 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar
1.1.Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.

A.  Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.    Menuliskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2.    Menyebutkan 2 faktor internal dan 3 faktor eksternal  yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan.
3.    Menuliskan tahapan-tahapan metamarfosis sempurna dan tidak sempurna.
4.    Menuliskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut.

v  Karakter siswa yang diharapkan :        Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun 
Tanggung jawab
Ketelitian



B.  Materi Pembelajaran
Pertumbuhan dan Perkembangan
1.    pengertian
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula).
Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka.
Selama hidupnya makhluk hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan.
Perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan, dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah, perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan tersebut perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi perubahan besar yang tidak dapat diukur berupa perubahan bentuk.

2.    faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) maupun faktor luar (eksternal).
·     Faktor Dalam (internal),Faktor dalam (internal) merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor dalam (internal) antaran lain sebagai berikut :
Ø  Gen (Genetik)
Ø  Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar. Gen terbentuk dari sejumlah asam nukleat yang tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA. Gen berfungsi sebagai pembawa faktor keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induk akan diturunkan kepada keturunannya.Masing-masing jenis (species), bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu seperti: cepat tumbuh, berbatang tinggi, berbatang pendek, berbuah lebat, berbuah jarang.
Ø  Hormon
Hormon merupakan senyawa organik pada manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang merupakan kelenjar buntu. Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta perumbuhan dan perkembangan. Hormon pertumbuhan merupakan hormon yang memacu pertumbuhan.
Pada tumbuhan seperti
§  Auksin : Mendorong pemanjangan batang/pucuk, ,Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)
§  Giberelin :Memacu pertumbuhan batang,Merangsang perkecambahan biji dan tunas, Merangsang pembentukan bunga,Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)
§  Sitokinin :Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ,Menunda penuaan.
§  Asam Absisat (ABA) :,Menghambat pertumbuhan (Dormancy),Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
§  Gas Etilene :Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang.
Hormon pada manusia,
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) dan dibawa oleh darah ke organ sasaran sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan termasuk manusia.
§  Kelenjar Hipofisis,menghasilkan:
F Somatotrof - Mempengaruhi pertumbuhan,
F Tirotropin - Mempengaruhi kerja kelenjar tiroid,
F Prolaktin - Mempengaruhi pengeluaran air susu,
F Gonadotropin - Mempengaruhi kerja kelenjar kelamin,
F ACTH - Mempengaruhi kerja kelenjar Adrenalin,
F ADH - Mempengaruhi pengeluaran urine,
F Oksitosin - Mempengaruhi kontraksi otot rahim saat melahirkan 
§  Tiroid menghasilkan
Tiroksin : Mengatur metabolisme zat dan pertumbuhan.
§  Paratiroid menghasilkan Parathormon : Mengatur kadar kalsium dalam darah.
§  Adrenalin menghasilkan Adrenalin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
§  Pankreas menghasilkan Insulin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glukosa menjadi glikogen.
§  Testis menghasilkan Testosteron : Mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder pria.
§  Ovarium menghasilkan Estrogen dan Progresteron : Mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
·     Faktor Luar (eksternal),Faktor luar (eksternal) merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh makhluk hidup itu sendiri.Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor luar (eksternal) antara lain sebagai berikut:
§  Makanan (Nutrisi).
Makanan adalah bahan baku yang kemudian akan diproses pada peristiwa metabolisme sehingga menghasilkan energi. Energi sangat diperlukan untuk pertumbuhan. Fungsi nutrisi diantanya adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan manusia dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh.
§  Suhu
Setiap makhluk hidup memiliki batas toleransi pada suhu. Jika suhu lingkungan terlalu dingin atau terlalu panas, maka makhluk hidup tidak dapat tumbuh dan berkembang sempurna. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C sampai dengan 37°C.  Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
§  Cahaya (Sinar).
Cahaya (sinar) sangat dibutuhkan untuk kehidupan, terutama cahaya matahari. Semua makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari. Misalnya tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari untuk mendukung proses fotosintesis.
§  Kelembaban
Sampai batas-batas tertentu, tanah dan udara yang lembab berepengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman. Hali ini karena air yang dapat diserap tanaman lebih banyak dan lebih sedikit air yang diuapkan sehingga menyebabkan pembentangan sel-sel.
3.    pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Perkembangan pada sebagian  hewan dapat diamati dengan jelas melalui proses metamorfosisi
Metamorfosis
 Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah katak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghkqyTrjFQGxrRf6cMSUek-_JRxSQb6HE6vHGAFdIj9v5pBWHFQjxhWjlCoRcldouc-mYw_q0r7qRu3QQIohGer3js9MDGOGZehwqf6mnrpvTVoTWytu8dWR7VNRK2qbsNzEuIeAZNWfXt/s1600/e8.png https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSfBH2wIfZndk10Q60KvSR3bllin6x2YVgO_bEfqbtJiyWFsaBuGQbKjfG_17QD4xeutEuvQr5Uc1ModTFA9EMwF2tgMsQSgS-NZSu203Y6v-vwzx9Vhd6YctDIBxVaZ9mOpCB4rdc56F/s1600/e7.png

Berdasarkan prosesnya metamorfosis dibedakan menjadi dua :
Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai bentuk larva dengan hewan dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna, Contoh metamorfosis sempurna misalnya pada katak dan kupu-kupu. Tahapan metamorfosis pada kupu-kupu adalah :
 telur → larva → pupa (kepompong) → dewasa (imago
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Contoh metamorfosis tidak sempurna  misalnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut : 
telur → nimfa → dewasa (imago)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5tovvDoJNZQZsg-6PD7Mih0umojq1jkqyR4mSlzVU-J343xysXnsA40sn1vhANO6_Ez9KWgYK4J7AV5cb1FhMlACJuoAoHW8T_xAJAV6opI-UzbfkyIiLG5QiM8viRIo43HODCrgUS2T7/s200/e9.png

4.    pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Metagenesis
Metagenesis adalah pergantian atau pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Spora merupakan alat reproduksi  pada fase sporofit. Sebelum terbentuk spora,  terjadi pembentukkan gamet dan fertilisasi (fase gametofit). Metagenesis dialami oleh tumbuhan lumut dan tumbuhan paku.
Proses metagenesis pada tumbuhan paku:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTgQnnjL0JVlscfEWhphZNwclVGi0tj79AKp5lWcVaGK-QtF2c_YxEWRKMID8vl9qd1lVEiv2yU4Kw-kXbHTkXUsaIjAc-nl1bMz6gRJk1uojMoFdp2SSC_NwcDkTCFpH2IQAEFxO96rU/s400/bio3.JPG      http://vthreea.files.wordpress.com/2009/12/daur-hidup-paku-secara-umum.jpg
Proses metagenesis pada tumbuhan lumut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji6uoss5fzuvvp3sXH-SNbw8fbz0NWpI-y8ttoA8p5p_Q-wLsVlk-KRmQ0EwE4zHGPO7PPDnxyL6pyYddVq0Vu1Oa7VEYeGwJqDC5LLO7N7UnQt5IqHBDkNAawwkpAeVgvv_Vn_uWjTfE/s1600/metagelum.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRUl4gajq_m7X4Xqa6tdfMhQx7szG6_PgJfgUP1FIGU9zEeg-24BvBKai0oXKb9g6c9npXG2vigasbm3NrsNGcglMILgG4NrR3f6wh8UVTMHq2nHwW_IG41dAlHKedC4Y1nfHzp_O9uIWt/s1600/gametofit+lumut.jpg
C. Metode Pembelajaran
      1.  Pendekatan                  :  Pembelajaran kontekstual
      2.  Metode                         :  teacher center dan tanya jawab.
      3.  Model Pembelajaran    :  Pembelajaran langsung.

D.Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama dan kedua :
      1.  Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
            a.  Motivasi dan Apersepsi
                    Siapa yang punya adik? Bagaimana adik kalian menjadi besar? Dari tidak dapat bicara jadi dapat berbicara?
                    Setiap perubahan dalam diri kita itu sangat berarti karena segala sesuatu yang telah kita lewati tidak mungkin terulang kembali.
            b.  Pengetahuan Prasyarat
                  Siswa telah memahami ciri-ciri makhluk hidup terutama tumbuh dan
                  berkembang biak.

      2.  Kegiatan Inti
§ Eksplorasi   (30 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Beberapa siswa diminta maju untuk menjadi peraga urutan proses pertumbuhan, untuk mendapatkan definisi pertumbuhan dan perkembangan.
F Memfasilitasi terjadinya diskusi antar siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
F Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan.
F Dari pengertian guru memfasilitasi terjadinya diskusi antar siswa mengenai perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
F Tayangan untuk tahapan-tahapan proses metamarfosis, serta metagenesisi.
§ Elaborasi ( 15 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Dari tayangan video siswa membuat kesimpulan tentang metamarfosis dan metagenesis. Selama proses berlangsung, guru mengawasi dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan.  
§ Konfirmasi ( 20  menit )
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Beberapa peserta didik secara acak diminta untuk menyampaikan hasil kesimpulan yang dapat mereka buat.
F Guru memberikan informasi yang belum dimengerti siswa, dan meluruskan penyampaian-penyampaian materi oleh siswa yang kurang lengkap.
F Siswa diberi soal latihan, sebgai evalusi materi yang telah disampaikan.
3. Kegiatan Penutup (10  menit)
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru membimbing  siswa untuk membuat kesimpulan.
F Guru memberi tugas rumah untuk membuat kliping tentang tahapan-tahapan perkembangan manusia.
E. Media Pembelajaran              : - Model/carta pertumbuhan tumbuhan.
                                                         - video metamarfosis dan metagenesis.

F. Sumber Pembelajaran
            1.  Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII  
            2.  Buku IPA yang relevan.
            3.  Model / carta pertumbuhan tumbuhan, dan video.
            4.  Siswa dan guru.

G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
skor
·       Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan.
·       Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
·       Memahami tahapan-tahapan proses metamarfosis.
·       Membandingkan tahapan metagenesis pada beberapa tumbuhan.
Tes tulis






Tes tulis





Tes tulis
Tes uraian






Tes uraian





Tes uraian

1.   Apa yang dimaksud dengan  pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2.   Sebutkan 2 faktor internal dan 3 faktor eksternal  yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan!
3.   Tuliskan tahapan-tahapan metamarfosis sempurna dan tidak sempurna!
4.   Tuliskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut!

15


25




30


30


                                                                                                Palembang,               
Mengetahui,                                                                            Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang




Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd. I                                       Dra. Hidayati
NIP. 196708281994032002                                                   NIP. 196409251993022001











LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1.        Apa yang dimaksud dengan  pengertian pertumbuhan dan perkembangan?(15)
2.        Sebutkan 2 faktor internal dan 3 faktor eksternal  yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan!(25)
3.        Tuliskan tahapan-tahapan metamarfosis sempurna dan tidak sempurna!(30)
4.        Tuliskan perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan lumut!(30)
KUNCI JAWABAN
1.    Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula). Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Sedangkan perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan, dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah, perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga.
2.    Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan: faktor eksternal: cahaya, suhu, nutrisi, dan faktor internal : gen dan hormon.
3.    Tahapan metamarfosis sempurna pada kupu-kupu : telur → larva → pupa (kepompong) → dewasa (imago), metamarfosis tidak sempurna contohnya pada belalang : telur → nimfa → imago (dewasa).
4.    Perbedaan metagenesis pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut.
Metagenesis pada paku:
http://vthreea.files.wordpress.com/2009/12/daur-hidup-paku-secara-umum.jpg
Metagenesis pada lumut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRUl4gajq_m7X4Xqa6tdfMhQx7szG6_PgJfgUP1FIGU9zEeg-24BvBKai0oXKb9g6c9npXG2vigasbm3NrsNGcglMILgG4NrR3f6wh8UVTMHq2nHwW_IG41dAlHKedC4Y1nfHzp_O9uIWt/s1600/gametofit+lumut.jpg



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN AJARAN 2013-2014

Sekolah                                :  MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran                   :  IPA Terpadu
Kelas / Semester                  :  VIII / I
Alokasi waktu                     :  2 X 40menit
Pertemuan                           : 1 (pertama)

Standar Kompetensi
1.      Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.5. Mendiskripsikan sistem pernafasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
A. Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.    Menyebutkan 6 organ penyusun sistem pernapasan.
2.    Menuliskan  2 mekanisme pernapasan pada manusia.
3.    Menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi pernapasan pada manusia.
4.    Menyebutkan 3 contoh kelainan / gangguan pada sistem pernapasan manusia.

v  Karakter siswa yang diharapkan :        Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun 
Tanggung jawab
Ketelitian



B. Materi Pembelajaran
Sistem pernafasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
1.    Pengertian sistem pencernaan
Pernapasan adalah proses pengambilan oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida ke udara. Proses menghirup udara disebut inspirasi dan proses menghembuskan udara disebut ekspirasi.
2.    Organ-organ sistem pernapasan
Gambar saluran pernapasan pada manusia
a.      Hidung
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring debu dan partikel-partikel kotoran, selain itu di dalam rongga hidung juga terdapat selaput lendir yang berfungsi membunuh kuman dan melembabkan udara yang akan masuk dalam tubuh.

b.      Faring (tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan rongga yang terletak dibelakang rongga hidung dan mulut. Berfungsi sebagai saluran udara dan saluran makanan.
c.       Laring (pangkal tenggorokan)
Tersusun atas lempengan-lempengan tulang rawan. Pada laki-laki lempengan-lempengan tulang rawan tersebut membentuk jakun. Pangkal tenggorokan ditutupi oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Jika udara menuju ke tenggorokan, anak tekak melipat ke bawah bertemu dengan katup pangkal teggorokan untuk membuka jalan ke tenggorokan. Pada waktu menelan
makanan, katup tersebut menutupi pangkal tenggorokan dan waktu bernapas katup akan membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada suara yang melaluinya, misalnya pada waktu kita
berbicara.
d.      Trakea ( batang tenggorokan)
Saluran berongga dengan dinding dari cincin-cincin tulang rawan. Pada trakea terdapat otot polos untuk menjaga agar bronkus tidak mengempis saat bernapas. Pada trakea terdapat lendir dan silia untuk menyaring debu dan bakteri yang masuk bersama udara agar tidak sampai di paru-paru.
e.       Bronkus ( cabang tenggorokan)
Percabangan dari trakea menuju paru-paru kiri dan paru - paru kanan.
f.       Paru-paru (pulmo)
Gambar paru-paru pada manusia
Berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada. Terbungkus oleh selaput rangkap yang disebut pleura. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir. Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang memebentuk bronkiolus. Pada bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang disebut alveolus. Alveolus berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).
3.    Mekanisme pernapasan
Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan. 
·      Pernapasan Dada
Berikut ini adalah mekanisme pernapasan dada.
ü  Fase inspirasi
Otot antartulang rusuk berkontraksi (berkerut) tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar tekanan rongga dada mengecil paru-paru mengembang
tekanan paru-paru mengecil udara masuk ke paruparu (alveolus).
ü  Fase ekspirasi
Otot antartulang rusuk relaksasi (mengendor) tulang rusuk kembali ke posisi semula rongga dada menyempit tekanan rongga dada membesar paru-paru mengempis tekanan paru-paru membesar udara keluar dari paruparu
(alveolus).
·      Pernapasan Perut
Berikut ini adalah mekanisme pernapasan perut.
ü  Fase inspirasi
Otot diafragma berkontraksi diafragma menjadi datar rongga dada membesar tekanan dalam rongga dada mengecil paru-paru mengembang tekanan dalam paru-paru mengecil udara masuk ke dalam paru-paru.
ü  Fase ekspirasi
Otot diafragma relaksasi diafragma melengkung ke atas rongga dada mengecil tekanan dalam rongga dada membesar paru-paru mengempis tekanan dalam paruparu membesar udara keluar dari paru-paru.
4.    Volume udara pernapasan
Ø Volume paru-paru: kira-kira 5 liter.
Ø Udara tidal: udara yang keluar masuk ± 0,5 liter pada waktu istirahat.
Ø Udara suplementer: udara yang dikeluarkan paruparu dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya, ± 1500 ml.
Ø Udara komplementer: udara yang masuk ke paru-paru dengan menarik napas sekuat-kuatnya, ± 1500 ml.
Ø Udara residu: udara yang masih tersisa dalam paruparu setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya, ± 1000 ml.
Ø  Kapasitas total: volume udara yang bisa ditampung paru-paru secara maksimal, ± 5000 ml (jumlah kapasitas vital paru-paru dan udara residu).
Ø Kapasitas vital paru-paru: udara yang keluar masuk paru-paru secara maksimal, ± 4000 ml.

5.    Frekuensi Pernapasan
Pada ukurannya, setiap menit manusia melakukan pernapasan antara 15-18 kali (inspirasi-ekspirasi). Cepat lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik dari dalam maupun dari luar, yaitu:
a. Umur
Umumnya, makin bertambah umur seseorang, irama pernapasannya makin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi. Usia balita atau
anak-anak, dan remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang sangat membutuhkan banyak energi. Hal ini berarti laju metabolisme dalam tubuh juga akan lebih cepat sehingga membutuhkan banyak oksigen.
b. Jenis Kelamin
Laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada perempuan. Hal ini akan mengakibatkan makin tingginya kebutuhan energi sehingga
membutuhkan banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh.
c. Suhu Tubuh
Manusia termasuk jenis makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan sekitar 36,4° C - 37,2° C. Suhu tubuh konstan karena manusia mampu mengatur produksi
panas tubuhnya dengan cara meningkatkan laju metabolisme tubuh. Makin rendah suhu tubuh, makin cepat pernapasan. Sebaliknya, makin tinggi suhu makin lambat pernapasan.
d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh menentukan sedikit banyaknya otot dan organ tubuh yang bekerja. Hal ini berarti menentukan kebutuhan energi yang diperlukannya dan mempengaruhi kepada irama pernapasan. Sebagai contoh, irama pernapasan pada posisi berdiri lebih cepat daripada orang yang duduk atau orang yang berbaring.
e. Kegiatan Tubuh
Makin banyak organ tubuh yang bekerja dan makin berat kerja organ tersebut, makin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan sehingga laju metabolisme dan irama pernapasan makin cepat.
6.    Kelainan atau gangguan sistem pernapasan
Ø  Influenza
Disebabkan oleh virus yang menginfeksi salluran pernapasan, biasanya ditandai dengan gejala berupa demam, pegal linu, lesu, dan batuk pilek. Jika tidak ada komplikasi biasanya sembuh dalam 3 – 5 hari.
Ø  Tuberkulosis (TBC)
Disebabkan oleh bakteri Micobacterium tuberculosa. Gejala biasanya ditandai dengan turunnya berat badan secara drasti, batuk berdahak sampai berdarah, sesak napas dan berkeringat pada malam hari. Penyakit ini menular lewat udara dan merusak jaringan paru-paru.
Ø  Asma
Penyempitan saluran pernapasan yang diakibatkan oleh alergi terhadap kondisi lingkungan misalnya debu, rambut hewan, atau hawa dingin.

C. Metode Pembelajaran
      1.  Pendekatan                  :  Pembelajaran kontekstual
      2.  Metode                         :  teacher center dan tanya jawab.
      3.  Model Pembelajaran    :  Pembelajaran langsung.

D. Langkah-langkah Pembelajaran
      1.  Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
            a.  Apersepsi
                    Siapa yang pernah berolahraga/lari? Apa yang kita rasakan setelah berlari?
                    Ketika kita berlari kita membutuhkan tenaga, sumber dari tenaga kita adalah makanan yang kita makan. Nah makanan apa saja yang kita butuhkan?masih ingat materi kemarin zat makanan apa yang kita butuhkan?
            b.  Pengetahuan Prasyarat
                  Sistem pencernaan.
      2.  Kegiatan Inti
§ Eksplorasi   (30 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru memfasilitasi terjadinya diskusi mengenai pergertian pernapasan.
F Siswa ditunjuk secara acak untuk menyebutkan organ-organ pernapasan pada manusia.
F Guru mnjelaskan masing-masing organ beserta fungsinya menggunakan video/slide.
F Siswa diberi kesempatan untuk menyakan materi yang belum jelas/belum dimengerti.
F Salah siswa diminta maju kedepan kelas memperagakan pernapasan perut maupun dada.
F Guru bersama siswa diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan.
F Siswa diminta menyebutkan contoh-contoh kelainan/gangguan pada sistem pernapasan dengan pengetahuan yang dijumpai dalam lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
§ Elaborasi ( 20 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
§ Konfirmasi ( 20  menit )
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Beberapa peserta didik secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.
3. Kegiatan Penutup ( 5  menit)
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru membimbing  siswa untuk membuat kesimpulan.
F Guru memberi tugas rumah.
E. Media Pembelajaran        : - Model/carta sistem pernapasan .
                                            - video sistem pernapasan.


F. Sumber Pembelajaran
            1.  Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII. 
            2.  Buku IPA yang relevan.
            3.  Model / Charta organ penapasan pada manusia.
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
skor
·       Membedakan organ-organ penyusun sistem pernapasan pada manusia.
·       Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
·       Mengetaui faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan.
·       Mendata contoh-contoh kelaian/ gangguan pada sistem pernapasan.
Tes tulis



Tes



Tes tulis



Tes tulis
Tes uraian



Tes uraian



Tes uraian



Tes uraian

1.    Sebutkan  6 organ penyusun sistem pernapasan.



2.    Tuliskan  2 mekanisme pernapasan pada manusia.


3.    Sebutkan  3 faktor yang mempengaruhi pernapasan pada manusia.

4.    Sebutkan  3 contoh kelainan / gangguan pada sistem pernapasan manusia.
30




40




15


15

                                                                                                Palembang,              
Mengetahui,                                                                            Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang




Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd. I                                       Dra. Hidayati
NIP. 196708281994032002                                                   NIP. 196409251993022001





LEMBAR KERJA SISWA

1.     Sebutkan  6 organ penyusun sistem pernapasan.
2.    Tuliskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia.
3.     Sebutkan  3 faktor yang mempengaruhi pernapasan pada manusia.
4.    Sebutkan  3 contoh kelainan / gangguan pada sistem pernapasan manusia.

KUNCI JAWABAN

1.  Organ penyusun sistem pernapasan yaitu: hidung, faring (trakea), laring (pangkal tenggorokan), trakea ( batang tenggorokan), bronkus ( cabang tenggorokan), dan paru-paru(pulmo)
2.  Mekanisme pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu: pernapasan dada dan pernapasan perut.
·      Pernapasan Dada
Berikut ini adalah mekanisme pernapasan dada.
ü  Fase inspirasi
Otot antartulang rusuk berkontraksi (berkerut) → tulang rusuk terangkat → volume rongga dada membesar → tekanan rongga dada mengecil → paru-paru mengembang
→ tekanan paru-paru mengecil → udara masuk ke paruparu (alveolus).
ü  Fase ekspirasi
Otot antartulang rusuk relaksasi (mengendor) → tulang rusuk kembali ke posisi semula → rongga dada menyempit → tekanan rongga dada membesar → paru-paru mengempis → tekanan paru-paru membesar → udara keluar dari paruparu
(alveolus).
·      Pernapasan Perut
Berikut ini adalah mekanisme pernapasan perut.
ü  Fase inspirasi
Otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar → rongga dada membesar → tekanan dalam rongga dada mengecil → paru-paru mengembang → tekanan dalam paru-paru mengecil → udara masuk ke dalam paru-paru.
ü   Fase ekspirasi
Otot diafragma relaksasi → diafragma melengkung ke atas → rongga dada mengecil → tekanan dalam rongga dada membesar → paru-paru mengempis → tekanan dalam paruparu membesar → udara keluar dari paru-paru.

3.  3 faktor yang memepengaruhi cepat lambatnya pernapasan yaitu: umur (usia), posisi tubuh, dan kegiatan tubuh.

4.  3 contoh kelainan/gangguan pada sistem pernapasann yaitu: asma, TBC, dan influenza.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN AJARAN 2013-2014

Sekolah                                :  MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran                   :  IPA Terpadu
Kelas / Semester                  :  VIII / I
Alokasi waktu                     :  2 X 40menit
Pertemuan                           : 1 (pertama)

Standar Kompetensi
1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
 1.6.Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
A. Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.    Menuliskan 2 alat/ organ pada sistem peredaran darah pada manusia.
2.    Menuliskan mekanisme peredaran darah besar.
3.    Menuliskan  fungsi  jantung, pembuluh arteri dan pembuluh vena.
4.    Menyebutkan 4 ruang pada jantung

v  Karakter siswa yang diharapkan :        Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun 
Tanggung jawab
Ketelitian



B. Materi Pembelajaran
      Sistem transpor pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O2 ke seluruh tubuh.
Alat-alat peredaran darah:
Ø  Jantung
Dalam diri manusia terdapa bagian tubuh yang gunanya untuk memompa darah  yaitu jantung. Jantung itu letaknya terletak di rongga dada sebelah kiri. Jantung tersusun dari otot jantung yang disebut miokardium, dan dindingnya dilapisi oleh lapisan pembungkus jantung (pericardium). Ternyata Jantung dapa dibagi menjadi 4 ruang, yaitu serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri.

Gambar bagian-bagian jantung

1.      Atrium (serambi)
Atrium atau serambi terbagi menjadi dua yaitu serambi kiri (atrium sinister) dan serambi kana (atrium dexter):
a.       Dalam Atrium atau serambi kanan merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik atau pembuluh vena, yaitu vena kava superior dan vena kavam inferior yang banyak mengandung CO2.
b.       Atrium kiri menerima darah, dan darah tersebut berasal dari paru-paru yang banyak mengandung O2.
2.      Ventrikel (bilik)
Pada ventrikel (bilik) juga terbagi menjadi dua yaitu; bilik kanan (ventrikel dexter) dan bilik kiri (ventrikel sinister)
a.       Bilik kanan (ventrikel dexter), menerima darah dari serambi kanan (atrium dexter)  untuk dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
b.      Bilik kiri (ventrikel sinister), menerima darah kaya O2  dari serambi kiri (atrium dexter), kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui aorta.
Berikut ini cara kerja jantung.
Darah dari paru-paru → masuk ke serambi kiri → diteruskan ke bilik kiri → dipompa keluar jantung menuju ke seluruh tubuh → darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung → masuk ke serambi kanan → masuk ke bilik kanan → dipompa keluar dari jantung menuju paru-paru.
Ø  Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah saluran-saluran yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya darah. Pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
Gambar pembuluh darah
a.       Pembuluh nadi(arteri)
Pembuluh nadi adalah merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung menuju kapiler. Pembuluh nadi yang paling besar bernama  aorta,yang fungsinya untuk mengalirkan darah dari jantung sebelah kiri menuju ke seluruh lapisan sel tubuh. Pembuluh nadi yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut dengan arteri paru-paru (arteri pulmonalis).
b.      Pembuluh balik (vena)
Pembuluh balik adalah merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Vena terdiri atas vena pulmonalis atau pembuluh balik yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke serambi kiri jantung serta vena cava superior  dan vena cava inferior atau  yang mengalirkan darah yang banyak mengandung karbon dioksida dari tubuh bagian atas dan bagian bawah menuju ke serambi kanan jantung.
c.       Pembuluh kapiler
Pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dan venule.
Berikut ini bagan perbedaan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik.

Ø  Peredaran Darah
Ada dua macam peredaran darah yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar:
1.      Peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil dimulai dari ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri.
Diringkas : jantung (bilik kanan) → paru-paru → jantung (serambi kiri)
2.      Peredaran darah besar
Peredaran darah besar dimulai dari ventriker kiri → aorta → arteri → arteriole → kapiler → venule → vena → vena cava superior dan vena cava inferior → serambi kanan.
Diringkas : jantung (bilik kanan) → seluruh tubuh → jantung (serambi kanan)
C. Metode Pembelajaran
      1.  Pendekatan                  :  Pembelajaran kontekstual
      2.  Metode                         :  teacher center dan tanya jawab.
      3.  Model Pembelajaran    :  Pembelajaran langsung.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
      1.  Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
            a.  Motivasi dan Apersepsi
                    - siapa yang punya jantung?apakah jantung anda berdetak?apa bedanya detak jantung kita pada saat kita santai dan ketika kita tengah berlari?
                    - jantung itu sangat penting bagi manusia, jadi kita harus benar-benar mejangganya agar kita selalu sehat dan dapat beraktifitas dengan baik, dengan cara hidup sehat.
            b.  Pengetahuan Prasyarat
                  Siswa telah memahami proses pernafasan pada manusia.
      2.  Kegiatan Inti
§ Eksplorasi   (30 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru bertanya kepada salah satu siswa apa tujuan dari peredaran darah.
F Guru meminta siswa menyebutkan alat-alat peredaran darah manusia.
F Guru menjelaskan macam organ/alat peredaran darah manusia.
F Guru menggunakan torso model jantung menjelaskan sistem peredaran darah kecil dan peredaran besar.
§ Elaborasi ( 15 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
§ Konfirmasi ( 20  menit )
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Beberapa peserta didik secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.
3. Kegiatan Penutup (10  menit)
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru membimbing  siswa untuk membuat kesimpulan.
F Guru memberi tugas rumah.
E. Media Pembelajaran  : - Model/carta sistem peredaran darah .
                                            - Botol aquades yang berisi air.
F. Sumber Pembelajaran
            1.  Buku IPA Terpadu .                     
            2.  Buku IPA yang relevan.
            3.  Model / Charta organ peredaran darah
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
skor
·      Membandingkan organ-organ penyusun sistem peredaran darah.
·      Menjelaskan  mekanisme peredaran darah pada manusia.
·      Mengetahui bagian dan fungsi dari masing-masing organ penyusun sistem peredaran darah.







Tes tulis












Tes uraian



1.    Tuliskan  2 alat/ organ-organ peredaran darah manusia!
2.    Tuliskan mekanisme sistem peredaran darah besar!

3.    Tuliskan fungsi dari :
a.         Jantung (25)
b.         Arteri (25)
c.         Vena (25)
4.   Sebutkan 4 ruang pada jantung.
5




15




75




5

                                                                                                Palembang,               
Mengetahui,                                                                            Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang




Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd. I                                       Dra. Hidayati
NIP. 196708281994032002                                                   NIP. 196409251993022001







LEMBAR KERJA SISWA
Soal :
1.        Tuliskan  2 alat/ organ-organ peredaran darah manusia!
2.        Tuliskan mekanisme sistem peredaran darah besar!
3.        Tuliskan fungsi dari :
a.    Jantung
b.    Arteri
c.    Vena
4.        Sebutkan 4 ruang pada jantung.

Jawaban :
1.    Alat-alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri atas pembuluh darah vena (balik), arteri (nadi), dan pembuluh darah kapiler.
2.    Mekanisme peredaran darah besar :
Jantung ( bilik kiri) – arteri tubuh – jantung (serambi kanan)
3.    Fungsi jantung, arteri, dan vena :
a.       Jantung berfungsi sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah (memompa darah)
b.      Arteri adalah pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung menuju kapiler.
c.       Vena adalah pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung.
4.    4 ruang pada jantung yaitu: serambi kanan (atrium dekster), serambi kiri (atrium sinister), bilik kanan (ventrikel dekster), dan bilik kiri (ventrikel sinister)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN AJARAN 2013-2014

Sekolah                                : MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran                   :  IPA Terpadu
Kelas / Semester                  :  VIII / I
Alokasi waktu                     :  1 X 40menit
Pertemuan                           : 2 ( kedua )

Standar Kompetensi
1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.6. Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

A.       Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.    Menuliskan 3 macam sel darah pada manusia beserta salah satu fungsinya   fungsinya.
2.    Menyebutkan 4 macam golongan darah pada manusia.
3.    Menyebutkan golongan darah yang berperan sebagai donor universal dan resepien universal.
4.    Menyebutkan 3 contoh kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
v  Karakter siswa yang diharapkan :        Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun 
Tanggung jawab
Ketelitian

B.  Materi Pembelajaran
Sistem transpor pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
·         Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Komponen darah:
1.    Plasma darah (cairan darah)
2.    Sel-sel darah
Ada tiga macam sel darah yaitu: sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
a.    Eritrosis (sel darah merah), mengandung hemoglobin yang memberikan warna merahnya. Hemoglobin ini mempunyai fungsi yaitu untuk mengikat oksigen serta mengedarkannya ke dalam seluruh lapisan sel tubuh manusia.
b.   Leukosit (sel darah putih), tidak berwarna (bening). Berfungsi sebagai sistem pertahanan dan kekebalan tubuh,yaitu memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk kedalam tubuh.
c.    Trombosit (keping darah), berfungsi pada proses pembekuan darah ketika terjadi luka.

·         Golongan darah
Karl Landsteiner (Austria) pada tahun 1901 berpendapat bahwa darah dapat digolongkan berdasar sistem ABO. Dalam sistem ini darah dapat digolongkan menjadi 4 yaitu: golongan darah A, B, AB, dan O. Dalam penelitiannya Landsteiner menemukan protein yang terdapat pada eritrosit manusia yang disebut aglutinogen. Ada dua macam aglutinogen yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Adapun pada plasma darah (serum) ditemukan protein yang disebut aglutinin (antiaglutinogen), ada dua macam yaitu aglutinin alfa (anti A) dan beta (anti B). Kandungan aglutin dan aglutinogen, beserta donor darah:
Donor
Aglutinogen
Resipien
Aglutinin
A
B
AB
O
β
α
_
αβ
A
_
+
_
+
B
+
_
_
+
AB
+
_
_
+
O
_
_
_
_
Keterangan :
+          = berarti menggumpal
-           = berarti tidak menggumpal/cocok.
·         Kelainan pada sistem peredaran darah
Contoh kelainan pada sistem peredaran darah manusia:
1.      Hemofilia
Kelainan pada darah berupa darah yang sukar membeku. Hemofilia disebabkan oleh faktor genetis atau keturunan.
2.      Anemia (kurang darah)
Disebabkan kurangnya kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah, berkurangnya eritrosit dalam darah atau berkurangnya volume darah dari ukuran yang normal.
3.      Leukimia (kanker darah)
Bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali.
4.      Varises
Pelebaran pembuluh darah.
C.  Metode Pembelajaran
      1.  Pendekatan                  :  Pembelajaran kontekstual
      2.  Metode                         :  teacher center dan tanya jawab.
      3.  Model Pembelajaran    :  Pembelajaran langsung.

D. Langkah-langkah Pembelajaran
      1.  Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
            a.  Apersepsi
ü Siapa yang pernah terjatuh lalu terluka/lecet?ketika itu apa yang terlihat?
            b.  Pengetahuan Prasyarat
                  Siswa telah memahami organ dan jaringan penyusun sistem transpor manusia.
      2.  Kegiatan Inti (30 menit)
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
F Dari kegiatan apersepsi guru bertanya kepada siswa pengertian darah.
F Siswa dan guru mengadakan tanya jawab mengenai jenis-jenis sel darah beserta fungsinya.
F Guru menjelaskan tentang macam-macam golongan darah beserta pendonorannya  menggunakan carta.
F Guru dan siswa bersama-sama membahas kelainan pada sistem
F Guru memberi kesempatan kepada siswa tentang penjelsan materi yang kurang dimengerti.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Beberapa peserta didik secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.

      3. Kegiatan Penutup (5 menit)
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F guru memberikan tugas rumah.
E. Media Pembelajaran      : - carta; skema donor darah
 F. Sumber Pembelajaran
      1.  Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII.                   
      2.  Buku IPA yang relevan.
3. PR (LKS)
G. Penilaian:           
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
skor
·       Membandingkan macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia


·       Menjelaskan fungsi jantung, fungsi pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah

·        Mendata contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari






Tes tulis











Tes uraian





1.    Sebutkan 3 macam sel darah yang dimiliki oleh manusia beserta fungsinya!
2.    Sebutkan 4 macam golongan darah pada manusia!
3.    Tuliskan golongan darah yang berperan sebagai donor universal dan resepien universal.
4.    Tuliskan 3 contoh kelainan/ penyakit pada sistem peredaran darah manusia!

25

25


25



25
     
                                                                                                Palembang,               
Mengetahui,                                                                            Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang




Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd. I                                       Dra. Hidayati
NIP. 196708281994032002                                                   NIP. 196409251993022001














Lembar Kerja Siswa
1.  Sebutkan 3 macam sel darah yang dimiliki oleh manusia beserta fungsinya!
2.  Sebutkan 4 macam golongan darah pada manusia!
3.  Tuliskan golongan darah yang berperan sebagai donor universal dan resepien universal.
4.  Tuliskan 3 contoh kelainan/ penyakit pada sistem peredaran darah manusia!
Jawaban:
1.    3 macam sel darah:
-          Eritrosit (sel darah merah), berfungsi mengangkut hemoglobin yang mengandung O2 dan CO2.
-          Leukosit (sel darah putih), berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh yaitu membunuh kuman dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
-          Trombosit (keping darah) berfungsi, dalam pembekuan darah.
2.    4 macam golongan darah : A,B,AB,dan O
3.    Golongan darah yang termasuk resepien dan donor universal
-          Donor universal : golongan darah O
-          Resepien universal : golongan darah AB
4.    3 contoh kelainan pada sistem peredaran darah:
-          Anemia
-          Tekanan darah tinggi
-          Leukimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN AJARAN 2013-2014

Sekolah                                :  MTs N 1 Palembang
Mata Pelajaran                   :  IPA Terpadu
Kelas / Semester                  :  VIII / I
Alokasi waktu                     :  4  X 40menit ( 2x pertemuan)
Pertemuan                           : 1 (pertama)

Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
 1.3.  Mendiskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
A.  Tujuan Pembelajaran : siswa dapat ;
1.    Menyebutka 2 organ penyusun gerak.
2.    Menyebutkan 3 macam berdasarkan bentuknya.
3.    Menyebutkan 2 macam tulang berdasarkan komponennya.
4.    Menyebutkan  3 macam otot berserta letaknya.
5.    Menyebutkan 3  macam persendian.
6.    Menyebutkan 3 macam contoh kelainan/ penyakit pada sistem gerak.

v  Karakter siswa yang diharapkan :        Disiplin
Rasa ingin tahu
Rasa hormat dan perhatian
Tekun 
Tanggung jawab
Ketelitian



B.  Materi Pembelajaran
Sistem Gerak Pada Manusia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYleYmwZYit6_ZKrx7RQsGiIswovvNZ4pd9IruYn2N567GWIa0TgBEj5xR_NbVdNY0ZJjYDsjrUHsNpV2SQP5T4l6ZBHVq-M34EOVT3NDzFYe6h59kRXAcqZnuSDn4fbYnxrnfgDDz2WSm/s1600/2.JPG
Gerak merupakan suatu tanggapan makhluk hidup terhadap rangsangan dari lingkungan. Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan otot. Otot disebut juga alat gerak aktif, sedangkan rangka disebut alat gerak pasif karena rangka hanya dapat digerakan oleh otot.
Ø  Rangka
Kerangka (skeleton) manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikuler.
Tulang Aksial
Skeleton aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Tulang tengkorak terdiri atas 28 buah, semuanya berfungsi untuk melindungi otak, mata, dan telinga bagian dalam. Sedangkan, tulang belakang terdiri atas 33 ruas, masing-masing 7 ruas tulang belakang, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor. Tulang belakang berfungsi untuk menyangga tengkorak dan sebagai tempat melekatnya tulang rusuk.
Tulang Apendikuler
Tulang apendikuler terdiri atas tulang anggota gerak atas (tungkai atas) dan tulang anggota gerak bawah (tungkai bawah).
·  Tungkai atas Tungkai atas terdiri atas tulang selangka, tulang belikat, tulang lengan atas (humerus), tulang lengan bawah yang terdiri atas tulang pengumpil (radius) dan hasta (ulna), pergelangan tangan (karpal) berjumlah 8 buah, telapak tangan (metakarpal) berjumlah 5 buah, dan ruas jari tangan (falanges) berjumlah 14 buah.
·   Tungkai bawah Anggota tungkai bawah bersambungan dengan tulang aksial pada gelangan pinggul. Tungkai bawah terdiri atas tulang pinggul atau pelvic, paha (femur), tempurung lutut (patela), tulang kering (tibia), betis (fibula), ruas pergelangan kaki (tarsal) berjumlah 7 buah, telapak tangan (metatarsal) berjumlah 5 buah, dan ruas jari kaki (falanges) berjumlah 14 ruas.
Ø  Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.
·    Tulang Pipa Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk bulat, memanjang seperti pipa, dan bagian tengahnya berlubang. Tulang pipa terdiri atas tiga bagian, yaitu kedua ujung tulang (epifis), bagian tengah (diafisis), dan cakraepifisis (antara epifisis dan diafisis). Di dalam tulang pipa terdapat sumsum merah tempat pembuatan sel darah merah. Contohnya, tulang paha dan tulang lengan.
·    Tulang Pipih Tulang pipih memiliki bentuk gepeng dan tipis. Contohnya, tulang belikat, tulang duduk, dan tulang tengkorak.
·     Tulang Pendek Tulang pendek memiliki bentuk seperti dadu. Contohnya, pada ruas-ruas pergelangan tangan dan kaki. Selain ketiga bentuk di atas, terdapat tulang tak berbentuk, contohnya, tulang wajah dan ruas tulang belakang.
Ø  Persendian
Persendian adalah jaringan penyambung antara tulang yang satu dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh. Pada persendian terdapat cairan pelumas yang disebut cairan sinovia. Berdasarkan sifat geraknya sendi dibagi menjadi tiga macam, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
·  Sinartrosis Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Sinartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu:
-   Sinkondrosis Sinkondrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan tulang rawan (kartilago). Contohnya, hubungan antara tulang rusuk dengan ruas tulang dada dan hubungan ruas-ruas tulang belakang.
-   Sinfibrosis Sinfibrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan serabut. Contohnya, hubungan antartulang tengkorak. Kemudian, serabut-serabut jaringan ikat ini mengalami osifikasi (penulangan). Hubungan antartulang tengkorak disebut sutura.
·  Amfiartrosis Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antartulang oleh kartilago yang menyebabkan adanya sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu:
-   Simfisis Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya, sendi antara tulang rusuk dengan tulang belakang yang menyebabkan kamu bisa bernapas atau terjadi gerakan inspirasi dan ekspirasi.
-   Sindesmosis Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya, sendi antara tulangbetis dan tulang kering.
·  Diartrosis Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain oleh persendian, sehingga bisa bergerak dengan leluasa. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
-   Sendi engsel, jika gerak tulang yang dihubungkan hanya bergerak satu arah. Contohnya, hubungan tulang pada lutut, pada siku, dan tulang jari-jari. 2) Sendi putar, bila ujung tulang yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain. Contohnya, sendi antara tulang tengkorak dengan tulang atlas yang menyebabkan kamu bisa menoleh dan menggeleng, tulang sendi ini juga terdapat pada humerus dengan tulang pengumpil.
-   Sendi pelana, bila kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana. Contohnya, sendi pada ibu jari dan sendi antara karpal dengan metakarpa.
-   Sendi peluru, bila ujung yang satu berbentuk bongkol seperti peluru yang masuk ke ujung tulang lainnya yang berbentuk cekungan. Sendi ini menyebabkan gerakan yang lebih bebas. Contohnya, hubungan antara tulang paha dengan tulang pinggul.
Fungsi rangka :
-          Memberi bentuk pada tubuh
-          Melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
-          Tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
-          Untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
-          Tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).
Ø  Otot
Otot disebut juga alat gerak aktif karena dapat berkontraksi. Otot ini dapat menggerakkan tulang-tulang karena adanya kerjasama otot yang menempel pada tulang-tulang tersebut.
Otot memiliki tiga karakteristik, yaitu kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Kontraksibilitas adalah kemampuan otot untuk berkontraksi (mengerut) sehingga otot menjadi lebih pendek. Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula. Sedangkan, elastisitas adalah kemampuan otot untuk dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi. Saat otot kembali ke bentuk semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi. Otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
·  Otot Lurik Otot lurik memiliki susunan berupa serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel dan tampak adanya bagian yang terang diselingi bagian gelap yang melintang. Oleh karena itu, otot lurik disebut juga otot serat melintang. Umumnya, otot lurik melekat pada rangka sehingga sering disebut juga otot rangka. Otot lurik terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut miofibril, memiliki banyak inti, dan memiliki warna polos dengan sitoplasma yang bening. Cara kerjanya dipengaruhi oleh kesadaran atau
saraf sadar dan tidak tahan kelelahan.
·  Otot Polos Otot polos sangat berbeda dengan otot lurik karena tidak memiliki serat gelap dan terang. Otot polos memiliki sel-sel berbentuk gelendong dan terdapat sebuah inti di tengah sel. Karakteristik otot polos adalah gerakannya di bawahpengaruh saraf tak sadar, reaksinya lambat, tetapi mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan. Otot polos terdapat pada saluran alat-alat dalam, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, pembuluh darah, dan getah bening.
·   Otot Jantung Otot jantung atau miokardium hanya terdapat pada dinding jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri seperti otot lurik (memiliki serat gelap dan terang), tetapi cara kerjanya seperti otot polos (dipengaruhi saraf tak sadar). Kerja otot jantung berkaitan erat dengan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Ø  Kelainan pada tulang dan otot
Gangguan pada sistem gerak berupa kelainan atau penyakit pada alat gerak seperti tulang, persendian, dan otot.
Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
·    Retak Tulang Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
-    Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
-    Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak sampai memisah.
-    Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi tidak keluar dari kulit.
-    Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.
·     Rakhitis Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karenakekurangan vitamin D. Penderita gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.
·     Hidrosefalus Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
·     Mikrosepalus Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
·     Osteoporosis Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekuranga hormon kelamin pria atau wanita.
·     Gangguan pada Tulang Belakang Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang bergeser dari kedudukan normal. Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam, yaitu:
-  Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang, sehingga penderita kelihatan bungkuk
-  koliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping, sehingga badan tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.
-  Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan  yang menyebabkan kepala tertarik ke belakang.
Gangguan Persendian Gangguan persendian dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
·    Dislokasi Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen.
·    Keseleo Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau yang tidak biasa dilakukan.
·    Ankilosis Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.
·    Artritis Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi. Artritis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
-  Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
-  Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
-  Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.
 Gangguan Otot Beberapa gangguan pada otot, antara lain:
·     Kejang Otot Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukanaktivitas terus-menerus, sampai akhirnya otot tidak mampulagi berkontraksi karena kehabisan energi.
·     Atropi Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk berkontraksi hilang.
·     Hipertropi Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.
·     Tetanus Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
·     Kaku Leher atau Stiff Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
·     Hernia Abdominalis Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
C. Metode Pembelajaran
      1.  Pendekatan                  :  Pembelajaran kontekstual
      2.  Metode                         :  teacher center dan tanya jawab.
      3.  Model Pembelajaran    :  Pembelajaran langsung.
D.Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama:
1.  Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
            a.  Apersepsi
                    Siapa yang masih ingat salah satu ciri makhlik hidup itu adalah bergerak? Ayo apa yang dimaksud dengan gerak?
            b.  Pengetahuan Prasyarat
                  Siswa mengetahui ciri makhluk hidup yaitu : bergerak.
      2.  Kegiatan Inti
§ Eksplorasi   (35 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Memfasilitasi terjadinya diskusi antar siswa tentang definisi gerak.
F Dengan menggunakan carta sistem gerak guru menjelaskan penyusun sistem gerak pada manusia.
F Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.
F Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan tentang macam-macam tulang, otot, serta kelainannya baik pada tulang maupun pada otot. Selama proses berlangsung guru memberi arahan pada kelompok yang mengalami kesulitan dalam diskusinya.
§ Elaborasi (20 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Setiap siswa ditunjuk sebagai perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Sedangkan siswa yang lainnya menanggapi baik bertanya maupun menambahkan penjelasan yang kurang lengkap.
§ Konfirmasi ( 10  menit )
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru menambahkan hal-hal yang belum di bahas atau kurang jelas pada presentasi setiap kelompok.
3. Kegiatan Penutup (10  menit)
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru membimbing  siswa untuk membuat kesimpulan.
F Guru meminta siswa membaca materi selanjutnya, yaitu tentang sendi.
Pertemuan kedua :
      1.  Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
            a.  Motivasi dan Apersepsi
                    Siswa diingatkan kembali tentang materi pada pertemuan pertama.
            b.  Pengetahuan Prasyarat
      Siswa mengetahui organ penyusun gerak.
      2.  Kegiatan Inti
§ Eksplorasi   35 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Dengan menggunakan carta sistem gerak guru menjelaskan persendian pada manusia.
F Untuk memperjelas penjelasan guru salah satu siswa diminta maju kedepan kelas untuk menjadi peraga, tentang macam-macam sendi.
F Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang kurang dimengerti dari penjelasan guru.
§ Elaborasi ( 20 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru memberi soal latihan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang telah di siapkan. Selama proses ini berlangsung guru mengawasi dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
§ Konfirmasi ( 10  menit )
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Beberapa peserta didik secara acak diminta untuk menjawab soal yang telah dikerjakan, dan peserta didik yang lain memberi menyimak serta mengoreksi jawaban masing-masing. Jika dalam pengerjaan peserta didik tersebut ada kesalahan maka guru mengarahkan ke jawaban yang benar melalui tanya jawab ke seluruh peserta didik.
3. Kegiatan Penutup (10  menit)
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru membimbing  siswa untuk membuat kesimpulan.
F Guru memberi tugas rumah.
E. Media Pembelajaran              : - Model/carta sistem gerak pada manusia.
F. Sumber Pembelajaran
            1.  Buku IPA SMP/MTs Kelas VIII              
            2.  Buku IPA yang relevan.
            3.  Model / carta sistem gerak.
4. PR (LKS)
G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
skor
·        Membandingkan macam organ penyusun sistem gerak pada manusia
·        Mengetahui macam—macam tulang penyusun rangka.
·        Mengidentifikasi macam otot berdasarkan letaknya.

·        Mengidentifikasi macam sendi dan fungsinya

·        Mendata contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Tes tulis






Tes tulis





Tes tulis
Tes uraian






Tes uraian





Tes uraian

1.      Sebutka 2 organ penyusun gerak. 
2.      Sebutkan 3 macam tulang berdasarkan bentuknya.
3.      Sebutkan 2 macam tulang berdasarkan komponennya.
4.      Tuliskan  3 macam otot berserta letaknya.
5.      Sebutkan 3  macam persendian.
6.      Sebutkan 3 macam contoh kelainan/ penyakit pada sistem gerak. (25)

10


20
10


20


15


25


                                                                                                Palembang,               
Mengetahui,                                                                            Guru Mata Pelajaran
Kepala MTs Negeri 1 Palembang




Dra. Hj. Yeni Sufri Yani, M.Pd. I                                       Dra. Hidayati
NIP. 196708281994032002                                                   NIP. 196409251993022001